Hukum Bacaan Iqamat, Sekali Atau Dua Kali?
Tad, Tanya, apakah iqamat, bacaannya masing-masing dua kali atau sekali-sekali saja?
Jawaban:
Jika kita melihat pada hadits rasulullah saw, kita akan menemukan bahwa dua cara tersebut ada landasan dalilnya dan keduanya sama-sama shahih. Terkait iqamat dua kali, bisa dilihat dari hadis berikut:
عن أبي محذورة رضي الله عنه : (أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَّمَهُ الْإِقَامَةَ سَبْعَ عَشْرَةَ كَلِمَةً : اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ ، اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ ، أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ ، أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ ، حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ ، حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ ، حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ ، حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ ، قَدْ قَامَتْ الصَّلَاةُ ، قَدْ قَامَتْ الصَّلَاةُ ، اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ) رواه أبو داود (502) والترمذي (192) وصححه الألباني .
Dari Abu Mahzurah ra, sesungguhnya Rasulullah saw megajarkan iqamah kepadanya dengan tujuh belas kalimat (yaitu),
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ ، اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ ، أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ ، أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ ، حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ ، حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ ، حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ ، حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ ، قَدْ قَامَتْ الصَّلَاةُ ، قَدْ قَامَتْ الصَّلَاةُ ، اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
Allahu akbar-allahu akbar 2x
Asyahdu alla ilaha illallah 2x
Asyhaduanna muhammadarrasulullah 2x
Hayya alashalah 2x
Hayya alal falah 2x
Qadqamatishalah 2x
Allahuakbar 2x
Lailaha illallah (HR.Abu Daud dan Tirmizi)
Sementara terkait iqamat dengan bacaan sekai, bisa dilihat dari hadis berikut ini:
Dari Abdullah bin Zaid ra, bahwa beliau adalah sahabat yang diajari adzan dan iqamah dalam mimpinya dan mimpi ini dibenarkan Nabi saw. Sahabat Abdullah bin Zaid menceritakan sebagai berikut:
وَتَقُولُ إِذَا أَقَمْتَ الصَّلَاةَ : اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ ، أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ ، حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ ، حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ ، قَدْ قَامَتْ الصَّلَاةُ ، قَدْ قَامَتْ الصَّلاةُ ، اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
Dan ketika iqamah, ucapkanlah,
Allahu akbar.. Allahu akbar.
Asyhadu allaa ilaaha illallaaah.
Asyhadu anna muhammadar rasulullah.
Hayya ‘alas shalah.
Hayya ‘alal falaah.
Qad qaamatis shalaah. Qad qaamatis shalaah.
Allahu akbar.. Allahu akbar.
Laa ilaaha illallaah.
Kemudian Abdullah bin Zaid mengatakan:
فَلَمَّا أَصْبَحْتُ أَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرْتُهُ بِمَا رَأَيْتُ ، فَقَالَ : إِنَّهَا لَرُؤْيَا حَقٌّ إِنْ شَاءَ اللَّهُ ، فَقُمْ مَعَ بِلَالٍ فَأَلْقِ عَلَيْهِ مَا رَأَيْتَ فَلْيُؤَذِّنْ بِهِ فَإِنَّهُ أَنْدَى صَوْتًا مِنْكَ
Di pagi harinya, aku mendatangi Rasulullah saw dan aku sampaikan mimpi yang aku alami. Kemudian beliau bersabda, ‘Itu mimpi yang benar, insyaa Allah. Datanglah ke Bilal dan sampaikan mimpimu, dan jadikan itu lafadz adzan. Karena Bilal suaranya lebih lantang dibandingkan kamu.’ (HR. Ahmad dan Abu Daud)
Karena kedua hadis di atas shahih dan pernah dilakukan, maka keduanya bisa digunakan. Hanya umumnya madzhab Syafii dan yang dipilih oleh Muhammadiyah adalah bahwa iqamat dibaca sekali-sekali saja.
Wallahu a’lam
(Ustadz Wahyudi Abdurrahim, Lc., M.M)
===========
Bagi yang hendak wakaf tunai untuk pembangunan Pondok Modern Almuflihun, silahkan salurkan dananya ke: Bank BNI Cabang Magelang dengan no rekening: 0425335810 atas nama: Yayasan Al Muflihun Temanggung. SMS konfirmasi transfer: +20112000489