Menanggapi pertanyaan dari saudara Setyanto di kolom komentar di artikel berjudul “Mendoakan Orang yang Sudah Meninggal”, berikut ini pertanyaannya:
mo tanya ust…
Klo ortu yg dah meninggal masih punya pemahaman keyakinan kejawen (jateng), gimana ust hukum mendoakannya? Syukron. Jazakallah.
Berikut ini jawaban kami:
Mendoakan kedua orang tua, hukumnya wajib, karena ia menjadi bukti bahwa kita berbakti kepada orang tua kita. Meskipun ia kejawen, selama ia bersyahadat, apalagi shalat, zakat dan berpuasa, kita anggap muslim. Adapun isi hati orang tua, hanya Allah yang maha tau.
Kewajiban doa anak kepada orang tua, seperti tercantum dalam hadis berikut:
إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Artinya: “Jika manusia itu mati, maka akan putus amalannya kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, anak sholih yang mendo’akan orang tuanya.” (HR. Muslim)
Bagaimana bentuk doanya? Kita mohonkan ampun kepada Allah atas segala dosa orang tua kita. Lafalnya seperti berikut:
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا
Artinya, “Tuhanku, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu aku kecil.”
Atau seperti doa nabi Ibrahim, seperti dalam surat Ibrahim ayat 41:
رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ
Artinya: Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)”.
Atau seperti doa Nabi Nuh, seperti dalam surat Nuh ayat 28 sebagaimana berikut:
رَّبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَن دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
إِلَّا تَبَارًا
Artinya: Ya Rabbku! Ampunilahaku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. (QS. 71:28)
Wallahu a’lam
(Ustadz Wahyudi Abdurrahim, Lc., M.M)