Tanya:
Jika shohibul qurban memotong kuku/mencukur rambut, apakah kurbannya tetap sah? Mohon dijelaskan ustadz?
Jawab:
Berikut ini adalah fatwa Majma Buhus Al Azhar:
القول الأول: مذهب السادة الأحناف بأن الأخذ من الشعر أو الأظافر مباح.
القول الثاني: مذهب السادة المالكية والشافعية بأنه يستحب عدم الأخذ من الشعر أو الأظافر.
القول الثالث: مذهب السادة الحنابلة بأنه يحرم الأخذ من الشعر أو الأظافر.
وأوضح مجمع البحوث الإسلامية، أن الرأي الراجح، أنه يستحب لمن عزم أن يضحي إذا دخل العشر الأوائل من ذي الحجة ألا يأخذ شيئا من شعره ولا من أظافره تشبيها بالمحرمين، فإن فعل كان خلاف الأولي ولا تبطل الأضحية وليس عليه كفارة
1. Madzhab hanafi: memotong rambut atau kuku bagi shahibul qurban hukumnya boleh.
2. Madzhab syafii dan maliki: dianjurkan untuk tidak memotong rambut atau kuku bagi shahibul qurban.
3. Madzhab hambali : memotong rambut atau kuku bagi shahibul qurban hukumnya haram.
Lajnah Daimah (komisi fatwa kerajaan Arab Saudi) mengambil pendapat madzhab hambali yg mengharamkan.
Perbedaan ulama tersebut berasal dari perbedaan mereka dalam memahami hadis nabi, di antaranya hadis berikut:
عن أُمِّ سَلَمَةَ تَرْفَعُهُ قَالَ: إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ وَعِنْدَهُ أُضْحِيَّةٌ يُرِيدُ أَنْ يُضَحِّىَ فَلاَ يَأْخُذَنَّ شَعْرًا وَلاَ يَقْلِمَنَّ ظُفُرًا
“Dari Ummu Salamah yang (sanadnya) ia sambungkan (ke Rasulullah). Beliau bersabda: “Apabila 10 (Dzulhijjah) telah masuk dan seseorang memiliki hewan kurban yang akan ia sembelih, maka hendaklah ia tidak mengambil rambut dan tidak memotong kuku” (HR Muslim)
عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ أَنَّ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: إِذَا دَخَلَتِ الْعَشْرُ وَأَرَادَ أَحَدُ كُمْأَ نْيُضَحِّىَ فَلاَ يَمَسَّ مِنْ شَعَرِهِ وَبَشَرِهِ شَيْئًا
“Dari Ummu Salamah bahwasanya Nabi Saw. berkata: “Apabila telah masuk sepuluh hari (Dzulhijjah) dan salah seorang di antara kalian hendak berkurban, hendaklah ia tidak menyentuh rambut dan kulitnya sedikitpun” (HR Muslim)
Mengenai memotong kuku atau mencukur rambut pemilik hewan, sebelum pemotongan hewan qurban, seluruh madzhab sepakat bahwa qurban tetap sah, karena memotong kuku/mencukur rambut itu bukan syarat sahnya qurban bagi sahibul qurban.
Perbedaan terletak pada shahibul qurban, apakah boleh memotong rambut/ kuku atau tidak. Dan mayoritas ulama tidak mengharamkan.
Adapun Lajnah Daimah yang mengharamkan, berarti mereka merajihkan pendapat madzhab hambali. Dan umumnya penduduk saudi atau teluk, secara fikih memang bermadzhab hambali. Wallahu a’lam.
Bagi yang hendak wakaf tunai untuk pembangunan Pondok Modern Almuflihun yang diasuh oleh Ustadz Wahyudi Abdurrahim, Lc., M.M, silahkan salurkan dananya ke: Bank BNI Cabang Magelang dengan no rekening: 0425335810 atas nama: Yayasan Al Muflihun Temanggung. SMS konfirmasi transfer: +20112000489