Mengkreditkan Tiket Pesawat

Tanya: Assalamualaikum wr wb 1. Apakah hukum mengkreditkan kepada orang lain berupa tiket pesawat terbang/kapal laut? Apakah boleh kita mengkreditkan tidak berupa barang (tiket). 2.

Admin

[addtoany]

Tanya:

Assalamualaikum wr wb

1. Apakah hukum mengkreditkan kepada orang lain berupa tiket pesawat terbang/kapal laut? Apakah boleh kita mengkreditkan tidak berupa barang (tiket).

2. Apakah boleh kita mengkreditkan tiket tsb, dengan cara mencarikan tiket tsb di suatu aplikasi hp. Jadi disini kita hanya bermodalkan uang dan download aplikasi tsb di hp. Apakah kita harus menjadi agen tiket resmi, agar terhindar dari jual beli barang yang belum dimiliki.

3. Mengkreditkan tiket pesawat, tentu saja dalam pembeliannya langsung mengatasnamakan orang yang hendak berpergian, bukan nama kita yang membeli. Apakah ini disebut jual beli barang yang belum dimiliki? Mohon jawaban dan solusinya ustadz, terimakasih. Wassalamualaikum wr wb.

(Rini Yani, Kutai Timur)

 

Jawab:

Wa’alaikum salam

1. Kredit hukumnya boleh dengan dalil sebagai berikut:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى فَاكْتُبُوهُ

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.” (QS. Al Baqarah : 282)

Hadis rasulullah saw berikut:

اشْتَرَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ يَهُودِيٍّ طَعَامًا بِنَسِيئَةٍ، وَرَهَنَهُ دِرْعَهُ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membeli sebagian bahan makanan dari seorang yahudi dengan pembayaran dihutang dan beliau juga menggadaikan perisai kepadanya.” (HR. Bukhari:2096 dan Muslim: 1603)

Juga hadis berikut:

أن رسول الله صلى الله عليه و سلم أمره أن يجهز جيشا قال عبد الله بن عمرو وليس عندنا ظهر قال فأمره النبي صلى الله عليه و سلم أن يبتاع ظهرا إلى خروج المصدق فابتاع عبد الله بن عمرو البعير بالبعيرين وبالأبعرة إلى خروج المصدق بأمر رسول الله صلى الله عليه و سلم. رواه أحمد وأبو داود والدارقطني وحسنه الألباني

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkanku untuk mempersiapkan suatu pasukan, sedangkan kita tidak memiliki tunggangan, Maka Nabi memerintahkan Abdullah bin Amer bin Al ‘Ash untuk membeli tunggangan dengan pembayaran ditunda hingga datang saatnya penarikan zakat. Maka Abdullah bin Amer bin Al ‘Ashpun seperintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membeli setiap ekor onta dengan harga dua ekor onta yang akan dibayarkan ketika telah tiba saatnya penarikan zakat. (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ad Daraquthni).

Tiket itu, sesungguhnya berbentuk barang, hanya ia adalah barang jasa. Ia tetap boleh dikreditkan.

2. Membelikan barang kepada orang lain, meski kita tidak bermodal dan keuntungan yang kita rerima dengan cara kredit dibolehkan. Akad seperti ini namanya murabahah dengan dalil sebagai berikut:

وَأَحَلَّ ٱللَّهُ ٱلۡبَيۡعَ وَحَرَّمَ ٱلرِّبَوٰاْ‌ۚ

“….dan Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba.” (Q.S Al Baqarah: 275)

Ayat di atas menunjukkan bahwa semua transaksi keungan pada dasarnya boleh kecuali yang mengandung riba. Murabahah atau mudharabah yang tidak mengandung riba dibolehkan.

Juga hadis nabi berikut:

عَنْ أَبِيْ سَعِيْدٍ الْخُدْرِيْ رضي الله عنه أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِنِّمَا الْبَيْعُ عَنْ تَرَاضٍ، (رواه البيهقي وابن ماجه وصححه ابن حبان)

Dari Abu Sa’id Al-Khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan suka sama suka.” (HR. al-Baihaqi dan Ibnu Majah, dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban).

Selama tidak ada riba dan merupakan kesepakatan bersama, maka transaksi keuangan tersebut dibolehkan. Bisnis anda sesungguhnya adalah menjual jasa, yaitu membelikan tiket dengan imbalan harta dari keuntungan tiket tersebut. Andai anda kreditkan, dipersilahkan, meski anda bukan agen.

3. mengkreditkan tiket pewawat dan langsung atas nama yang bersangkutan, tentu juga dibolehkan. Memang itu bukan barang anda, karena status anda adalah membelikan. Ini juga bagian dari akad murabahah tadi. Dalilnya sebagaimana tertera pada poin kedua.  Silahkan bertransaksi dan ia dibolehkan. Wallahu a’lam.

 


Bagi yang hendak wakaf tunai untuk pembangunan Pondok Modern Almuflihun yang diasuh oleh Ustadz Wahyudi Abdurrahim, Lc., M.M, silahkan salurkan dananya ke: Bank BNI Cabang Magelang dengan no rekening: 0425335810 atas nama: Yayasan Al Muflihun Temanggung. SMS konfirmasi transfer: +20112000489


 

Ingin bertanya? Kirim Pertanyaan

Related Post