Tanya:
Apa yang menyebabkan tukang sihir fir’aun iman kepada allah? Kemudian jelaskan hikmah serta dalil al qurannya. (Muhammad Fadli, Sukabumi)
Jawab:
Wa’alaikum salam
Ketika hendak melawan nabi Musa as, Firaun mengundang para tukang sihir untuk mengalahkan nabi Musa. Hanya tukang sihir mau melawan nabi Musa dengan catatan, jika mereka menang maka akan mendapatkan imbalan yang sesuai. Hal ini disetujui Firaun dan Firaun menjanjikan akan memberikan jabatan penting kepada mereka. Hal ini disebutkan dalam firman Allah beirkut ini:
فَلَمَّا جَاءَ السَّحَرَةُ قَالُوا لِفِرْعَوْنَ أَئِنَّ لَنَا لَأَجْرًا إِن كُنَّا نَحْنُ الْغَالِبِينَ () قَالَ نَعَمْ وَإِنَّكُمْ إِذًا لَّمِنَ الْمُقَرَّبِي
Tatkala ahli-ahli sihir itu datang, mereka pun bertanya kepada Fir’aun, “Apakah kami sungguh-sungguh mendapat upah yang besar jika kami Adalah orang-orang yang menang?” Fir’aun menjawab, “Ya, kalau demikian, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan menjadi orang yang didekatkan (kepadaku).” (asy-Syu’araa: 41—42)
Namun kenyataannya, para tukang sihir ini terkalahkan dan mereka melihat kebenaran mukjizat nabi Musa. Karena jelas kebenaran ini, maka mereka beriman dan bahkan ketika firaun mengancam akan memotong-motong tubuh mereka, mereka rela. Hal ini disebutkan dalam firman Allah berikut ini:
قَالُوا لَن نُّؤْثِرَكَ عَلَىٰ مَا جَاءَنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالَّذِي فَطَرَنَا ۖ فَاقْضِ مَا أَنتَ قَاضٍ ۖ إِنَّمَا تَقْضِي هَٰذِهِ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا
إِنَّا آمَنَّا بِرَبِّنَا لِيَغْفِرَ لَنَا خَطَايَانَا وَمَا أَكْرَهْتَنَا عَلَيْهِ مِنَ السِّحْرِ ۗ وَاللَّهُ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ
Mereka berkata,“Kami sekali-kali tidak akan mengutamakan kamu daripada bukti-bukti yang nyata (mukjizat), yang telah datang kepada kami dan dari (Allah) yang telah menciptakan kami; maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan. Sesungguhnya kamu hanya Akan dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini. Sesungguhnya kami telah beriman kepada Rabb kami, agar Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kami dan sihir yang telah kamu paksakan kepada kami melakukannya. Dan Allah lebih baik(pahala-Nya) dan lebih kekal (azab-Nya).” (Thaha: 72—73)
Pelajaran yang bisa diambil adalah bahwa jika kebenaran sudah di depan mata kita, maka peganglah kebenaran itu. Tidak mengapa nyawa terlepas dari badan demi keyakinan dan keimanan. Karena sesungguhnya kehidupan dunia sangat singkat, sementara kehidupan akhirat lebih kekal abadi. Wallahu a’lam.
(Ustadz Wahyudi Abdurrahim, Lc. M.M)
—
Bagi yang ingin wakaf tunai untuk pembangunan Pondok Modern Almuflihun, silahkan salurkan dananya ke: Bank BNI Cabang Magelang dengan no rekening: 0425335810 atas nama: Yayasan Al Muflihun Temanggung. SMS konfirmasi transfer: +201120004899