Tanya:
Assalamualaikum Saya seorang ibu rumah tangga sekaligus seorang istri sebelumnya saya ingin cerita satahun lalu saya ada masalah konflik dengan mertua saya sehingga saya mengajak suami saya untuk ngontrak,dan beberapa bulan kemudian saya berniat ingin memperbaiki hubungan saya dengan mertua lalu saya datangin mertua saya dan ternyata mertua saya tidak berubah masih seperti menyimpan dendam pada saya,dan disitu dalam hati saya sedikit kecewa dan memutuskan untuk tidak lagi mendatangi mertua saya dan cukup suami saya saja yg menemui mertua saya saya tidak akan pernah mau kerumah mertua saya lagi,, Dan yang mau saya tanyakan apa salah saya tidak menemui mertua saya lagi karena takut dipermalukan terimakasih. (Putri Cahaya, Bekasi)
Jawab:
Wa’alaikum salam
Sesungguhnya kita diwajibkan untuk selalu berbuat baik kepada orang tua sebagaimana firman Allah berikut:
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
“Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada orang tuanya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah lemah dan menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah kalian kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada-Ku lah kalian kembali” [Luqman : 14]
Juga firman Allah berikut:
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا ۖ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۖ وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا ۚ حَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي ۖ إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun, ia berdo’a “Ya Rabb-ku, tunjukilah aku untuk menysukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan supaya aku dapat berbuat amal yang shalih yang Engkau ridlai, berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri” [Al-Ahqaaf : 15]
Juga firman Allah berikut:
وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya” (QS. Al Isra: 23).
Mertua sesungguhnya adalah orang tua kita juga yang wajib kita hormati. Bisa saja terjadi silang pendapat antara kita dengan mertua. Tidak ada salahnya jika kita merendah dan selalu memohon maaf kepada mertua. Kita bersilaturrahmi dan bersihkan hati dari sikap marah atau benci kepada mertua.
Anda tidak usah memikirkan bahwa mertua benci atau dendam. Urusan hati manusia hanya Allah yang tau. Tapi berbuat baik dan bersilaturrahmi adalah kewajiban Anda.
Adapun persoalan anda, hanya butuh komunikasi yang baik. Umumnya permasalahan karena kesalahpahaman saja. Semoga Allah melapangkan hati kita semua. Amin. Wallahu a’lam.
(Ustadz Wahyudi Abdurrahim, Lc., M.M)
===
Sisihkan Rp 100.000 untuk membangun istana Anda di surga dengan berwakaf untuk Pondok pesantren Almuflihun ke: Bank BNI Cabang Magelang dengan no rekening: 0425335810 atas nama: Yayasan Al Muflihun Temanggung. SMS konfirmasi transfer: +20112000489