Tanya:
assalamualaikum ustadz
minggu lalu saya mendengar teman saya berdoa
doanya adalah seperti berikut, “ya allah tolong percepat hidup saya, tolong pendekkan umur saya, tolong matikanlah saya secepatnya, aamiin.”
saya kaget dan mencoba menasehatinya
namun saya juga tidak terlalu paham mengenai agama secara dalam dan hukum doa sehingga saya hanya menasehati seadanya
sudah beberapa tahun ini memang teman saya tersebut seperti diuji yang secara psikologis sampai beliau tidak tahan
beberapa kali sempat berniat bunuh diri namun tidak jadi karena beliau tidak mau sudah tersiksa di dunia dan nanti setelah bunuh diri pun tersiksa di akhirat
yang ingin saya tanyakan adalah bagaimana hukumnya berdoa seperti itu? apakah diperbolehkan?
sebagai teman apa yang harus saya lakukan? bagaimana cara untuk menasehatinya?
terimakasih
wassalamualaikum ustadz. (Hamba Allah)
Jawab:
Wa’alaikum salam
Sesungguhnya kehidupan dunia penuh dengan ujian dan cobaan. Tidaklah seorang hamba hidup di dunia kecuali dia akan diuji. Dengan ini Allah mengetahui sesiapa hamba yang bersabar dan berputus asa. Maka Allah akan memberikan pahala besar bagi yang bersabar:
لِيَجْزِيَ الَّذِينَ أَسَاءُوا بِمَا عَمِلُوا وَيَجْزِيَ الَّذِينَ أَحْسَنُوا بِالْحُسْنَى
“Supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik“ (An-Najm : 31)
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
“Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan“ (Al-Anbiya’ :35).
Ujian dan cobaan dalam hidup di dunia terkadang berupa kelapangan dan kenikmatan, namun terkadang juga berupa kesempitan dan musibah. Namun dalam setiap ujian yang menimpa seorang mukmin akan selalu ada kebaikan. Oleh karena itu dalam sebuah hadits dari sahabat Anas radhiyallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عَجَبًا لِلْمُؤْمِنِ !! لَا يَقْضِي اللَّهُ لَهُ شَيْئًا إِلَّا كَانَ خَيْرًا لَهُ
“Sungguh menakjubkan seorang mukmin. Tidaklah Allah menetapkan kepadanya sesuatu kecuali itu merupakan kebaikan baginya“ (H.R Ahmad).
Juga hadis berikut:
عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ !! إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ ؛ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Sungguh menakjubkan perkaranya orang mukmin. Segala sesuatu yang terjadi padanya semua merupakan kebaikan. Ini terjadi hanya pada orang mukmin. Jika mendapat sesuatu yang menyenangkan dia bersyukur, maka itu kebaikan baginya. Jika mendapat keburukan dia bersabar, maka itu juga kebaikan baginya“ (H.R Muslim)
Artinya jika ia diuji dan bersabar itu baik baginya. Jika ia diberi nikmat dan bersyukur, maka itu juga baik baginya.
Ketika ujian cukup berat, banyaklah berdoa dan bertawakal kepada Allah. Jangan sekali-kali berdoa memohon kematian karena hal itu dilarang. Firman Allah:
لاَ يَتَمَنَّيَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمُ المَوْتَ لِضُرٍّ نَزَلَ بِهِ، فَإِنْ كَانَ لاَ بُدَّ مُتَمَنِّيًا لِلْمَوْتِ فَلْيَقُلْ: اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا كَانَتِ الحَيَاةُ خَيْرًا لِي، وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتِ الوَفَاةُ خَيْرًا لِي
“Janganlah salah seorang di antara kalian berangan-angan untuk mati karena musibah yang menimpanya. Kalau memang harus berangan-angan, hendaknya dia mengatakan, “Ya Allah, hidupkanlah aku jika kehidupan itu baik untukku. Dan matikanlah aku jika kematian itu baik bagiku.” (HR. Bukhari no. 6351, 5671 dan Muslim no. 2680)
Dalam hadits di atas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seseorang berangan-angan agar untuk segera dimatikan. Dalam riwayat dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَا يَتَمَنَّى أَحَدُكُمُ الْمَوْتَ، وَلَا يَدْعُ بِهِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَهُ
“Janganlah seseorang mengharapkan kematian dan janganlah berdoa meminta mati sebelum datang waktunya.” (HR. Muslim no. 2682)
Anas bin Malik bin Malik berkata:
لَوْلاَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَانَا أَنْ نَدْعُوَ بِالْمَوْتِ لَدَعَوْتُ بِهِ
“Jika bukan karena aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kita untuk berdoa meminta kematian, niscaya aku akan memintanya.” (HR. Bukhari no. 7234)
Nasihati saudara anda agar selalu bersabar dan banyak berdoa. Karena Allah maha dekat dan pengabul doa. Banyak-banyaklah beristighfar karena istighfar menjadi sarana pembuka Rezeki. Semoga Allah melapangkan urusannya. Amin.
(Ustadz Wahyudi Abdurrahim, Lc., M.M)
Infak untuk pengembangan website dan aplikasi Tanya Jawab Agama: Bank BNI Syariah No. Rekening 0506685897 a.n Muhamad Muflih.
Wakaf untuk pembangunan Pesantren Almuflihun: Bank BNI No. Rekening 0425335810 a.n Yayasan Al Muflihun Temanggung.
Konfirmasi transfer +628981649868 (SMS/WA)