Tanya:
Asssalamu alaikum
Ustadz saya ingin bertanya, bagaimana agar tali silaturrahmi tetap langgeng walau sedang ada masalah yang membuat hubungan agak kacau yang harus saya lakukan ust?
Jawab:
Waalaikum salam
Tidak ada manusia sempurna di dunia. terkadang kita berbuat salah, dan terkadang orang lain berbuat salah kepada kita. Jika kita yang buat salah, maka segeralah kita minta maaf. Jika orang lain yang berbuat salah kepada kita, maka segeralah kita memberikan maaf kepadanya dan selalu silaturrahmi dan berbuat baik kepadanya. Terkait hal ini, diterangkan dalam hadis berikut ini:
يَا رَسُول اللَّه، إِنَّ لِي قَرابَةً أَصِلُهُمْ وَيَقْطَعُوني، وَأُحْسِنُ إِلَيْهِم وَيُسِيئُونَ إِليَّ، وأَحْلُمُ عنهُمْ وَيَجْهَلُونَ علَيَّ، فَقَالَ: لَئِنْ كُنْتَ كَمَا قُلْتَ فَكَأَنَّمَا تُسِفُّهُمُ المَلَّ، وَلا يَزَالُ معكَ مِنَ اللَّهِ ظَهِيرٌ عَلَيْهِمْ مَا دُمْتَ عَلَى ذَلكَ
“Wahai Rasulullah, saya memiliki kerabat, saya sambung tapi mereka malah meutuskan, mereka berbuat buruk kepada saya tapi saya berusaha untuk berbuat baik kepada mereka. Mereka berbuat jahil kepada saya tapi saya sabar tidak ingin membalas dengan yang sama. Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘jika yang kamu katakan itu benar, maka seakan-akan kamu menaburkan debu panas ke wajahnya dan senantiasa Allah akan menolong kamu selama kamu terus berbuat seperti itu’” (HR. Muslim)
Kita juga diperintahkan untuk membalas kejelekan dengan kebaikan. Dengan ini, semoga orang lain yang berbuat jahat kepada kita sadar dan kembali ke jalan yang benar. Firman Allah:
وَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَا
“Balasan keburukan adalah keburukan yang sama.” (QS. Asy-Syura[42]: 40)
Allah swt pernah menegur Abu Bakar yang tidak mau memaafkan orang yang menuduh ‘Aisyah telah berzina. Sehingga kemudian tuduhan itu tersebar menjadi isu yang menggemparkan kota Madinah. Lalu Allah turunkan ayat yang menyebutkan tentang bersihnya ‘Aisyah dari tuduhan tersebut. Ternyata diantara yang menuduh dan menyebarkan tuduhannya itu adalah seorang kerabat Abu Bakar yang miskin yang Abu Bakar selalu memberi makan kepadanya. Abu Bakar yang biasa mencukupi kebutuhannya sehari-hari.
Melihat sikap saudaranya itu, Abu Bakar bersumpah tidak akan pernah memberikan makan lagi kepadanya. Maka Allah turunkan:
أَلَا تُحِبُّونَ أَن يَغْفِرَ اللَّـهُ لَكُمْ
“Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? ” (QS. An-Nur[24]: 22)
Semoga kita termasuk hamba Allah yang selalu lapang dada, mudah minta maaf dan memaafkan orang lain. Wallahu a’lam.
(Ustadz Wahyudi Abdurrahim, Lc., M.M)
Infak untuk pengembangan website dan aplikasi Tanya Jawab Agama: Bank BNI Syariah No. Rekening 0506685897 a.n Muhamad Muflih.
Wakaf untuk pembangunan Pesantren Almuflihun: Bank BNI No. Rekening 0425335810 a.n Yayasan Al Muflihun Temanggung.
Konfirmasi transfer +628981649868 (SMS/WA)