Tanya:
Assalamualaikum ustad…
Kenapa ya kebanyakan kalau kita miskin harta selalu di pandang sebelah mata bahkan sama saudara sendiri,bagaimana ustad agar hati ini bisa ikhlas saat di perlakukan seperti itu
Terima kasih ustad.. (Sharie Natahalia, Mojokerto)
Jawab:
Wa’alaikum salam
Memang di masyarakat masih banyak orang yang memandang bahwa kemuliaan manusia itu ketika dia kaya raya dan banyak harta. Padahal sekaya apapun manusia, kelak ketika meninggal dunia, harta bendanya tidak akan pernah di bawa mati. Hanya amal shalih yang akan menemani dia dan menjadi bekal ketika dia menghadap Allah. Maka manusia yang paling mulia di sisi Allah sesungguhnya adalah manusia yang paling bertakwa.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al Hujurat: 13)
Di hari-hari Tasyrîq yang agung, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkhutbah:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ، أَلَا إِنَّ رَبَّكُمْ وَاحِدٌ، وَإِنَّ أَبَاكُمْ وَاحِدٌ، أَلَا لَا فَضْلَ لِعَرَبِيٍّ عَلَى عَجَمِيٍّ، وَلَا لِعَجَمِيٍّ عَلَى عَرَبِيٍّ، وَلَا أَحْمَرَ عَلَى أَسْوَدَ، وَلَا أَسْوَدَ عَلَى أَحْمَرَ، إِلَّا بِالتَّقْوَى
“Wahai sekalian manusia, ketahuilah bahwa Rabb kalian adalah satu, dan ayah kalian semua adalah satu. Ketahuilah, tidak ada keutamaan orang Arab di atas orang Ajam, juga tidak ada (keutamaan) orang Ajam di atas orang Arab, serta tidak ada (keutamaan) orang berkulit merah di atas orang yang berkulit hitam, dan tidak ada (keutamaan) orang berkulit hitam di atas orang berkulit mereh, kecuali dengan ketakwaan.”[HR. Ahmad )
Allah sendiri tidak akan pernah memandang tampang kita, pangkat atau banyaknya harta yang kita miliki. Allah hanya akan melihat keimanan dan ketakwaan kita dan amal perbuatan kita. Terkait ini, rasulullah saw bersabda sebagai berikut:
إِنَّ اللهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ
“Sesungguhnya Allah tidaklah melihat kepada bentuk-bentuk dan harta-harta kalian. Akan tetapi, Allah melihat kepada hati-hati dan amalan-amalan kalian.” [HR. Muslim]
Tanamkan pada diri anda bahwa ketakwaan jauh lebih mulia diabanding seisi dunia. Tamankan pada diri anda bahwa akhirat dan surga jauh lebih mulia dari apapun juga. Maka ketika saudara anda menghina atau merendahkan anda hanya soal dunia dan kekayaan, bersabarlah. Insya Allah, Allah akan memberikan yang terbaik untuk Anda. Jangan balas kehinaan dengan kehinaan. Jangan balas kejelekan dengan kejelekan. Sabar dan bertawakal kepada Allah jauh lebih mulia daripada membalas keburukan dengan keburukan. Wallahu a’lam.
(Ustadz Wahyudi Abdurrahim, Lc., M.M)
Infak untuk pengembangan website dan aplikasi Tanya Jawab Agama: Bank BNI Syariah No. Rekening 0506685897 a.n Muhamad Muflih.
Wakaf untuk pembangunan Pesantren Almuflihun: Bank BNI No. Rekening 0425335810 a.n Yayasan Al Muflihun Temanggung.