Tanya:
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Ustadz tepat sebulan yang lalu tanggal 23 Desember 2020 diwaktu adzan zuhur berkumandang tiba-tiba dada saya terasa sesak dan ada sesuatu yang ingin keluar dari tubuh saya. Pikiran saya tidak karuan dan penglihan mulai gelap. Dan saya langsung kepikiran ajal saya sudah dekat, saya panik dan cemas langsung buru-buru mengambil wudhu untuk sholat, tapi jujur sholat saya jadi tidak fokus bahkan saya melakukan sholat dua kali. Setelah sholat perasaan dan pikiran saya selalu merasa kematian sudah mendekat. Saya takut ustadz karena amal saya kurang dan dosa saya masih banyak. Pikiran saya tidak karuan, penglihatan mulai hitam padahal cahaya matahari sangat terang. Dan hal itu terjadi beberapa jam, sampai ada kenalan kakak saya datang dan langsung ruqyah, katanya ada makhluk yang mau merasuki dan meminjam raga saya. Setelah hari itu sampai sekarang sering sekali saat sholat saya kepikiran ingin meninggal ustadz, tiba” pikiran mulai pusing, nafas terasa berat, kaki tiba-tiba dingin dan sholat pun tak khusyuk, saya juga selalu dzikir ustadz tapi tidak fokus, karena sebelum sholat saya selalu mengatakan pada diri saya harus khusyuk anggap ini sholat terakhir.Tapi malah pikiran” itu yang membuat saya jadi ketakutan ustadz. Saya tahu saya sangat berdosa apabila takut dengan datangnya kematian, tapi tidak bisa dipungkiri ustadz saya takut karena bekal dan amal masih sedikit. Dan perasaan takut ini berpengaruh terhadap kehidupan saya, setiap malam saya gelisah ketika ingin tidur, pagi dan siangnya saya terkadang tidak semangat seperti biasa jadi kepikiran terus. Apa yang harus saya lakukan ustadz, apakah ada baca-bacaan bisa penenang hati? Mohon dijawab ustadz, terimakasih
Wassalam. (Ayu Hapsar, Makassar)
Jawab:
Wa’alaikum salam
Shalat memang harus khusyu. Apa akar kata khusyu’? dan apa arti istilah untuk khusyu’?
Jawaban dari pertanyaan di atas adalah sebagai berikut. خاشعون merupakan isim fail yang berasal dari kata dasar (masdar) خشع. خاشعون merupakan jamak mudzakar salim. Arti secara bahasa adalah السكينة. (ketenangan), الخضوع (ketundukan), الذلة (kerendahan)
Secara istilah, khusyu berarti merendahkan hati di hadapan kuasa Allah swt. Ia merasa bahwa segalanya datang dari Allah dan hanya akan kembali kepada Allah. Manusia sama sekali tidak ada artinya di hadapan kuasa Allah. Ia akan selalu tunduk atas segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Apa maksud khusyu dalam shalat? Nabiyullah sendiri pernah salat sambil menggendong cucunya, atau Nabi juga pernah memindahkan sahabat yang dari sisi kiri beliau ke sisi kanan saat salat jamaah. Tentang khusyu shalat, terdapat banyak perbedaan di kalangan para ulama
Memahami dan menghayati makna bacaan shalat, dengan jiwa tunduk kepada Allah.
Khusyuk shalat: mata memandang tempat sujud
– قول أبي هريرة كان أصحاب رسول الله -صلى الله عليه وسلم- يرفعون أبصارهم إلى السماء في الصلاة، فلما نزل: الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ رموا بأبصارهم إلى مواضع السجود
Abu hurairah berkata, dulu sahabat nabi Muhammad saw ketika shalat melihat matanya ke atas langit. Kemudian setelah turun firman Allah, : الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ mereka menatap mata mereka ke tempat sujud.
Tidak monoleh-noleh dan jelalatan.
أن النبي -صلى الله عليه وسلم- أبصر رجلًا يعبث بلحيته في الصلاة، فقال: لو خشع قلب هذا لخشعت جوارحه
Bahwa nabi Muhammad saw melihat seseorang ketika shalat memainkan jenggotnya. Rasul bersabda, jika saja hatinya khusyu tentu badannya juga akan khusyu.
Dengan suara lambut. Ini seperti kata khushu dalam firman Allah:
وَخَشَعَتِ الْأَصْوَاتُ لِلرَّحْمَنِ
Dan suara-suara (pada hari itu) tunduk (hening) di hadapan ArRahmaan
Dengan jiwa yang tenang. Shalat dengan jiwa yang takut kepada Allah dan shalat deng tenang. Selain itu juga shalat dengan perasaan tawadhu’. Kemudian tidak banyak bergerak ketika shalat.
Khusyu dibagi dua, yaitu khusyu hati dengan jiwa tunduk kepada Allah dan shalat dengan penuh penghayatan. Kedua khusyu badan, dengan tidak banyak melakukan gerakan yang dapat merusak penghayatan shalat, seperti mata jelalatan, sering garu’garuk.
Jadi, khusyu bukan berarti harus mengingat kematian, namun shalat dengan cara yang benar. Anda bismillah akan shalat menghadap Allah maka pikiran anda fokuskan membaca doa-doa dalam shalat dan dengan memenuhi syarat rukun. Mengingat kematian itu baik, tapi jika berlebihan, itu namanya was-was. Dan ini menjadi tidak baik.
Untuk anda, ambillah segelas air. Anda berdoa kepada allah agar diberikan ketenangan. Anda berdoa kepada Allah agar Allah menghilangkan sikap was-was dalam hati. Anda juga berdoa agar Allah menjauhkan segala gangguan dari setan. Lalu anda baca surat al-Fatihah, surat an-Nas, al-Falaq, dan al-Ikhlas, 5 ayat dari awal surat al-Baqarah, ayat kursi dan 3 ayat terakhir dari surat al-Baqarah. Lalu anda tiupkan ke air tersebut dan anda minum. Anda bisa lakukan setiap sebelum tidur. Semoga dengan ini, rasa was-was dan gangguan yang ada dalam diri anda, bisa segera disembuhkan. Wallahu a’lam.
(Ustadz Wahyudi Abdurrahim, Lc., M.M.)