Tanya:
Assalamualaikum…wr..wb
jika kita pernah memakai harta anak yatim dan kita telah mengembalikan nya kembali Kepada anak yatim tersebut, apa kah kita tetap berdosa? dan apakah kita bisa mendapatkan ampunan dari ALLOH SWT. Sebelum n sesudahnya saya ucapkan trimakasih, wassalamualaikum.. wr.wb. (Agung – Solo)
Jawab:
Wa’alaikum salam
Allah mengaramkan kita memakan harta anak yatim sebagaimana firman Allah berikut:
إِنَّ ٱلَّذِينَ يَأْكُلُونَ أَمْوَٰلَ ٱلْيَتَٰمَىٰ ظُلْمًا إِنَّمَا يَأْكُلُونَ فِى بُطُونِهِمْ نَارًا ۖ وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيرًا
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)” (QS. An-Nisa ayat 10)
jangankah makan harta anak yatim, membentakmereka juga diharamkan dan dosa besar sebagaimana firman ALlah berikut:
فَأَمَّا الْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ
Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang. [Adh-Dhuha/93:9]
أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ ﴿١﴾ فَذَٰلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ ﴿٢﴾ وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ الْمِسْكِينِ
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. [Al-Mâ’ûn/107: 1-3]
Jika anda telah memakan harta anak yatim, maka bertaubatlah dengan cara anda meminta maaf dan mengembalikan harta yang telah anda makan tersebut. Jika anda sungguh telah bertaubat dengan sesungguhnya, maka Allah maha penerima taubat sebagaimana firman Allah berikut:
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An Nur: 31)
Allah subhanahu wata’ala juga berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai” (QS. At Tahrim: 8)
Semoga Allah selalu menjaga kita dari perbuatan maksiat dan menjaga kita untukt tidak memakan harta orang lain secara haram. Wallahu a’lam bishawab.