Tanya:
Apakah boleh berwudhu tidak berkumur disaat lagi berpuasa?dan apakah disaat sholat dan disaat tahyat dan jari telunjuk sudah menunjuk mata kita harus melihatnya? (Iwan Ariadi – Penajam Paser Utara)
Jawab:
Wa’alaikumussalam. Berkumur-kumur saat wudhu sesungguhnya perkara sunah. Jika dilakukan mendapat pahala dan jika tidak dilakukan, wudhu tetap sah.
Adapun berpuasa, boleh berkumur, namun tidak berlebih-lebihan. Jika sampai berlebihan hukumnya makruh. Dalam kitab majmu karya Imam Zarkasyi disebutkan sebagai berikut:
أَمَّا الصَّائِمُ فَلَا تُسَنُّ لَهُ الْمُبَالَغَةُ بَلْ تُكْرَهُ لِخَوْفِ الْإِفْطَارِ
“Adapun orang yang berpuasa maka tidak disunnahkan untuk bersungguh-sungguh dalam berkumur karena khawatir membatalkan puasanya”
Adapun waktu tasyahud, disunnahkan pandangan mata melihat jari telunjuk.
Dalilnya adalah hadis dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan bagaimana cara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan tasyahud. Dalam keterangan Ibnu Umar itu dinyatakan,
وَضَعَ يَدَهُ الْيُمْنَى عَلَى فَخِذِهِ الْيُمْنَى وَأَشَارَ بِأُصْبُعِهِ الَّتِى تَلِى الإِبْهَامَ فِى الْقِبْلَةِ وَرَمَى بِبَصَرِهِ إِلَيْهَا
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meletakkan telapak tangan kanannya di atas paha kanannya dan beliau berisyarat dengan jari telunjuk ke arah kiblat, serta mengarahkan pandangan mata kepadanya (telunjuk itu). (HR. an-Nasai 1160, Ibn Hibban 5/274)
Wallahu a’lam. (Ustadz Wahyudi Sarju Abdurrahim, Lc., M.M.)