Tanya:
Apakah harus orang yang berasal dari pesantren untuk dapat dijadikan panutan? (Dimas Oky Pria Dewantara, Jember)
Jawab:
Wa’alaikum salam
Yang harus diikuti adalah muskim yang bertaqwa dan berakhlak mulia, baik orang pesantren atau bukan. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi berikut:
تَقْوى اللَّهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ
“Bertaqwa kepada Allah dan berakhlak dengan akhlak yang baik.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah)
Juga bersabda beliau:
إِنَّ مِنْ أَحِبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَحْسَنُكُمْ أَخْلَاقًا
“Sesungguhnya di antara orang-orang yang paling aku cintai dan paling dekat tempat duduknya pada hari kiamat denganku yaitu orang-orang yang paling baik akhlaknya.” (HR. Tirmidzi)
Juga sabda beliau:
إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.” (HR. Ahmad, Bukhari).
Wallahu a’lam.
(Ustadz Wahyud Abdurrahim, Lc., M.M)