Bagaimana Aturan Jamak dan Qashar dalam Salat?

Tanya: Asalamualaikum wr.wb Sy mau tanya ustad, bgmn sih aturan dlm menjamak shalat fardu, apakh bisa menjamak shalat fardu apabila berada di daerah lain atau

Admin

[addtoany]

Tanya:
Asalamualaikum wr.wb
Sy mau tanya ustad, bgmn sih aturan dlm menjamak shalat fardu, apakh bisa menjamak shalat fardu apabila berada di daerah lain atau hanya dalam perjalanan aja/musafir? Sekian wasalamualaikum wr.wb. (Muhammad Husni – Makassar)

Jawab:
Wa’alaikum salam

Shalat jamak qashar dibolehkan dengan dalil berikut.

Dalil shalat jamak:

ذَا ارْتَحَلَ قَبْلَ أَنْ تَزِيغَ الشَّمْسُ أَخَّرَ الظُّهْرَ إِلَى وَقْتِ الْعَصْرِ ثُمَّ نَزَلَ فَجَمَعَ بَيْنَهُمَا فَإِنْ زَاغَتْ الشَّمْسُ قَبْلَ أَنْ يَرْتَحِلَ صَلَّى الظُّهْرَ ثُمَّ رَكِبَ. [متّفق عليه]

Artinya: “Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika berangkat dalam bepergiannya sebelum tergelincir matahari, beliau mengakhirkan shalat Dzuhur ke waktu shalat Ashar; kemudian beliau turun dari kendaraan kemudian beliau menjamak dua shalat tersebut. Apabila sudah tergelincir matahari sebelum beliau berangkat, beliau shalat dzuhur terlebih dahulu kemudian naik kendaraan. [Muttafaq ‘Alaih]

Adapun dalil yang menerangkan tentang shalat qasar adalah sebagai berikut:

Surat an-Nisaa’ [4]: 101;

وَإِذَا ضَرَبْتُمْ فِي الْأَرْضِ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَقْصُرُوا مِنَ الصَّلَاةِ إِنْ خِفْتُمْ أَنْ يَفْتِنَكُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنَّ الْكَافِرِينَ كَانُوا لَكُمْ عَدُوًّا مُبِينًا.

Artinya: “Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu men-qasar shalatmu jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.”

Hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu ‘anha:

أَنَّ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَقْصُرُ فِى السَّفَرِ وَيُتِمُّ وَيُفْطِرُ وَيَصُومُ. [رواه الدّارقطني]

Artinya: “Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengqashar dalam perjalanan dan menyempurnakannya, pernah tidak puasa dan puasa.” [HR. ad-Daruquthni]

Shalat jamak qashar dibolehkan dalam kondisi safar, yaitu perjalanan jauh kisaran 83 km. Jika anda masih dalam perjalanan, atau sudah sampai tujuan selama 3 hari, anda boleh melakukan jamak qashar. Jadi meski anda sudah dapat tempat tinggal, atau bertamu selama 3 hari di rumah saudara, jika itu di daerah lain dan jaraknya kisaran 83 km, maka anda masih boleh jamak qashar.

Jamak qashar akan gugur jika sudah lebih dari 3 hari, kecuali setelah itu anda melakukan perjalanan jauh lagi maka anda bisa jamak qashar lagi. Atau anda sudah pulang kembali ke rumah anda, maka anda sudah tidak ada jamak qashar lagi. Wallahu a’lam bishawab.

(Ustadz Wahyudi Abdurrahim, Lc., M.M.)

Related Post