Assalamualaikum ustadz mau tanya ada gak ciri-ciri orang yg di terima yg taubatnya oleh Allah ?
Wa’alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillah, pertanyaan yang sangat baik. Memang tidak ada dalil eksplisit yang menyebutkan ciri-ciri yang kasat mata, seperti tanda fisik atau suara gaib, yang menandakan bahwa taubat seseorang telah diterima oleh Allah. Namun, para ulama, berdasarkan pemahaman mendalam mereka terhadap Al-Qur’an dan Hadis, menyimpulkan bahwa ada beberapa tanda atau ciri-ciri yang bisa dirasakan oleh seseorang dalam hati dan perilakunya. Ciri-ciri ini bersifat internal dan mencerminkan perubahan spiritual yang tulus.
Berikut adalah beberapa ciri-ciri utama yang menunjukkan bahwa taubat seseorang mungkin telah diterima oleh Allah SWT, berdasarkan pandangan para ulama:
- Penyesalan Mendalam dan Air Mata Taubat. Ciri pertama dan yang paling mendasar adalah adanya penyesalan yang tulus di dalam hati. Rasa menyesal ini bukanlah penyesalan sesaat, melainkan penyesalan yang mendalam atas dosa yang telah dilakukan. Penyesalan ini memunculkan rasa malu, takut, dan cemas kepada Allah. Air mata taubat, meskipun tidak wajib, seringkali menjadi cerminan dari penyesalan yang kuat ini. Rasulullah SAW bersabda,
“النَّدَمُ تَوْبَةٌ”
“Taubat adalah penyesalan.” (HR. Ibnu Majah). Penyesalan ini menjadi titik balik yang menggerakkan seseorang untuk tidak mengulangi perbuatannya.
- Berhenti Total dari Dosa yang Dilakukan. Taubat bukanlah pengucapan kata-kata di lisan semata. Ciri yang paling nyata dari taubat yang diterima adalah meninggalkan dosa yang telah dilakukan secara total dan tidak kembali lagi. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ”
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (QS. Ali Imran: 135). Ketetapan hati untuk tidak mengulangi dosa dan menjauhi segala hal yang bisa mengantarkannya kembali ke dosa tersebut adalah bukti nyata taubat.
- Munculnya Rasa Takut dan Harap yang Seimbang. Seseorang yang taubatnya diterima akan merasakan perpaduan antara rasa takut dan harap. Ia takut akan siksa Allah atas dosa-dosa yang telah lalu, namun pada saat yang sama, ia juga memiliki harapan besar akan ampunan dan rahmat-Nya. Perasaan ini membuatnya terus termotivasi untuk berbuat kebaikan. Ia tidak merasa terlalu percaya diri bahwa taubatnya pasti diterima, tetapi juga tidak putus asa.
- Perubahan Diri Menjadi Lebih Baik dan Istiqomah. Ciri yang paling terlihat adalah adanya perbaikan diri yang signifikan. Orang yang bertobat akan merasakan perubahan dalam dirinya, dari yang sebelumnya malas beribadah menjadi rajin, dari yang sebelumnya sering melakukan maksiat menjadi menjauhinya. Perubahan ini juga tidak bersifat sementara, melainkan berkelanjutan dan konsisten (istiqomah). Ia akan berusaha untuk terus meningkatkan kualitas ibadahnya dan menjauhi hal-hal yang dilarang.
- Hati Menjadi Lebih Tenang dan Damai Salah satu anugerah terbesar dari taubat yang diterima adalah ketenangan hati. Beban berat dari dosa-dosa masa lalu terasa terangkat, dan hati menjadi lebih tentram. Perasaan ini adalah anugerah dari Allah sebagai balasan atas penyesalan dan usaha taubatnya. Allah SWT berfirman:
“الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ”
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28).
- Melakukan Kebaikan sebagai Penghapus Dosa Rasulullah SAW mengajarkan bahwa kebaikan dapat menghapus keburukan. Orang yang taubatnya diterima akan termotivasi untuk melakukan banyak kebaikan sebagai penebus dosa-dosanya di masa lalu. Rasulullah SAW bersabda:
“اتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ”
“Bertakwalah kepada Allah di mana pun kamu berada, dan ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, niscaya kebaikan itu akan menghapusnya.” (HR. Tirmidzi). Ia akan rajin beristighfar, bersedekah, berpuasa sunnah, dan amal shalih lainnya dengan harapan dapat menghapus dosa-dosa yang pernah ia lakukan.
Semoga jawaban ini dapat memberikan pencerahan dan motivasi untuk kita semua agar senantiasa kembali kepada-Nya dengan taubat yang tulus. Tanda-tanda ini bukanlah jaminan mutlak, karena penerimaan taubat adalah hak prerogatif Allah, tetapi ini adalah indikator yang kuat bahwa kita berada di jalan yang benar.