Tanya:
Selamat Malam saya ingin bertanya , Bagaimana caranya menyatukan pendapat yg selalu berbeda antara sy dan suami, sehingga selalu betengkar didepan anak sy yg masih 1 tahun lebih? Trus suami ajak sy bercerai , sy masih ragu lantaran memikirkan anak, mohon solusinya buat sy? (Rosmala, Kalimantan Barat)
Jawab:
Sesungguhnya perseteruan suami istri adalah hal yang sangat wajar. Hal itu sebagai bumbu dari hidup berkeluarga. Hal ini pun pernah terjadi juga di keluarga Rasulullah saw.
Dalam hadits riwayat Abu Daud, dikisahkan bahwa Nabi SAW juga pernah bertengkar dengan istri tercintanya, Aisyah. Suatu ketika Abu Bakar datang mengunjungi rumah Aisyah, ia meminta izin untuk menemui Nabi SAW. Ketika masuk, ia mendengar suara Aisyah meninggi (seperti orang marah). Padahal seorang muslim tidak diperbolehkan mengangkat suaranya di hadapan Nabi.
Melihat perlakuan Aisyah, Abu Bakr tampak marah, ia pun memegang tangan Aisyah hendak memukul putrinya itu, seraya berkata “Mengapa engkau mengeraskan suaramu di hadapan Rasulullah?”
Meskipun Abu Bakr membela Nabi SAW, beliau SAW justru melindungi Aisyah dan membelanya. Sebelum hantaman tangan Abu Bakr mengenai Aisyah, Rasulullah SAW segera menghalangi sahabatnya, menenangkannya agar tak terbawa emosi. Abu Bakr akhirnya keluar dari rumah Aisyah dalam keadaan marah.
Setelah Abu Bakr pergi, Nabi SAW lalu menggoda sang istri, seraya berkata “Bagaimana pendapatmu ketika aku menyelamatkanmu dari kemarahan Abu Bakr?”
Setelah kejadian itu, Abu Bakr pun berdiam diri di rumahnya selama beberapa hari. Pada hari lainnya, Abu Bakr kembali mendatangi rumah putrinya dan meminta izin untuk menemui Rasulullah SAW. Saat masuk, Abu Bakr mendapati keduanya telah berbaikan.
Ia pun berkata “Sertakanlah aku dalam kedamaian kalian sebagaimana kalian telah menyertakanku dalam kemarahan kalian”. Nabi SAW kemudian menjawab “Kami telah lakukan, kami telah lakukan”
Begitulah potret kesabaran Nabi SAW dalam menghadapi lika-liku rumah tangganya. Beliau selalu sabar menghadapi istri-istrinya. Aisyah tentu hanyalah manusia biasa yang bisa marah dan merasakan cemburu. Namun Nabi SAW selalu menghadapinya dengan tenang dan tak pernah membalasnya dengan amarah.
Padahal jika mau, Nabi SAW bisa saja membiarkan Abu Bakr memukul Aisyah, namun beliau justru menghalanginya dan membela Aisyah. Bahkan Nabi SAW justru menggoda Aisyah seraya berkata “Bagaimana pendapatmu ketika aku menyelamatkanmu dari kemarahan Abu Bakr?”
Tentu saja amarah Aisyah langsung menguap dan hilang, digantikan dengan rasa cinta dan sayang yang semakin dalam. Aisyah RA berkata “Rasulullah SAW tidak pernah memukul pembantunya dan perempuan (istrinya) dan tidak pernah memukul siapapun dengan tangannya” (HR Ibnu Majah)
Jika terjadi perseteruan, siapakah yang mengalah? Tentu dua-duanya berusaha untuk mengalah. Atau salah satu mengalah. Karena dengan keduanya mengalah atau salah satu mengalah, maka lambat laun persoalan akan terselesaikan. Keduanya akan kembali rukun dan tertawa riang bersama. Jadi, tak usahlah saling merasa paling tinggi dan paling berkuasa. Justru usahakan, satu sama lain saling mengalah.
Jika suami anda marah, anda diam saja dan tak usah melawan. Anda layani dan berbakti dengan suami anda secara lebih baik lagi. Misal dengan dandanan yang cantik, masakkan makanan spesial kesukaan suami, dan lainnya.
Insya Allah suami akan semakin cinta dan sayang kepada anda. rumah tangga akan terjaga dengan baik dan hidup semakin romantis penuh dengan gelak tawa dan dibawah ridha Allah. Semoga dengan ini akan bahagia dunia akhirat. Amin. Wallahu a’lam.
(Ustadz Wahyudi Abdurrahim, Lc., M.M)
Infak untuk pengembangan website dan aplikasi Tanya Jawab Agama: Bank BNI Syariah No. Rekening 0506685897 a.n Muhamad Muflih.
Wakaf untuk pembangunan Pesantren Almuflihun: Bank BNI No. Rekening 0425335810 a.n Yayasan Al Muflihun Temanggung.
Konfirmasi transfer +628981649868 (SMS/WA)