Tanya:
Assalamualaikum ustadz, maaf sebelumnya saya mau bertanya. Alhamdulilah 2 tahun yang lalu saya telah berhijrah ke jalan yang labih baik. Dan Alhamdulillah saat ini saya sudah bertemu dengan jodoh saya. Namun sebelum pernikahan saya pernah berbohong kepada suami saya, karena suami menanyakan tentang aib saya. Maka dari itu saya berbohong agar tidak timbul pertikaian. Suami bilang kalau saya berbohong kepada dia, dosa saya di tanggung oleh bapak saya yang sudah meninggal, sepanjang saya berbohong. Dan sampai saat ini kami menikah hal itu menjadi ganjalan dalam hati saya. Mohon arahannya ustadz, apakah saya harus bicara jujur atau tetap menyimpan kebohongan ini kepada suami saya?
Jawab:
Wa’alaikum salam
Hukum menutup aib sendiri adalah wajib. Hal ini sebagaimana sabda Nabi berikut:
حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيْزِ بْنِ عَبْدِ اللهِ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيْمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ ابْنِ أَخِي ابْنِ شِهَابٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللهِ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُوْلُ
: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُوْلُ ( كُلُّ أُمَّتِيْ مُعَافًى إِلَّا الْمُجَاهِرِيْنَ وَإِنَّ مِنَ الْمُجَاهِرِةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ بِالْلَيْلِ عَمَلًا ثُمَّ يُصْبِحُ وَقَدْ سَتَرَهَ اللهُ فَيَقُوْلُ يَا فُلَانُ عَمِلْتُ البَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا وَقدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ وُيُصْبِحُ يَكْشِفُ سَتَرَ اللهُ عَنْهُ)
Telah mengabarkan kepada kami Abdul ‘Aziz bin Abdullah, telah mengabarkan kepada kami Ibrohim bin Sa’d dari anak saudaraku Ibnu Syihab dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah, dia mengatakan, “Aku mendengar Abu Huroiroh mengatakan, “Aku mendengar Nabi Saw bersabda, “Setiap ummatku akan mendapatkan ampunan dari Allah Azza wa Jalla kecuali al Mujaahiriin (orang yang mrmbuka aibnya sendiri). Al mujahirin adalah orang yang pada malam hari mengerjakan maksiat kemudian ia menjumpai waktu subuh dan Allah telah menutupi aibnya. Lalu laki-laki tersebut mengatakan, “Wahai Fulan, aku telah mengerjakan sebuah perbuatan buruk/jelek ini dan itu”. Padahal Allah telah menutupi aibnya, malah dia buka sendiri aib yang telah Allah tutupi itu (HR. Bukhari)
Tidak mengapa anda berbohong kepada suami anda dan bersumpah atas nama Allah demi menutupi aib Anda, karena ini adalah perintah Allah. Wallahu a’lam.
(Ustadz Wahyudi Abdurrahim, Lc., M.M)