Tanya:
assalamualaikum wr. wb.
ustadz saya mau bertanya.
yang saya ketahui khamr adalah minuman yang jika dikonsumsi banyak dapat menyebabkan mabuk, maka sedikitnya saja itu haram.
dan sesuatu yang halal jika dicampurkan dengan khamr maka akan jadi haram.
namun bagaimana dengan saus/bumbu yang mengandung alkohol namun sangat rendah (0,5%)?
karena jika saus/bumbu tersebut dikonsumsi banyak tidak mungkin menyebabkan mabuk.
selain itu jika dimasak alkoholnya akan hilang menguap.
lalu bagaimana dengan bumbu perasa yg percis seperti rasa khamr?
perasa tersebut tidak dibuat dari khamr atau sesuatu yg haram dan tidak mengandung alkohol sama sekali.
mohon penjelasan hukum kedua item tersebut ustadz?
terimakasih.
wassalamualaikum wr. wb. (Ikhwan, Jakarta)
Jawab:
Wa’alaikum salam
Khamr diharamkan dengan dalil berikut:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْاَنْصَابُ وَالْاَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِ فَاجْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung. (Q.S. Al-Maidah: 90-91)
Juga firman Allah berikut:
اِنَّمَا يُرِيْدُ الشَّيْطٰنُ اَنْ يُّوْقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاۤءَ فِى الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللّٰهِ وَعَنِ الصَّلٰوةِ فَهَلْ اَنْتُمْ مُّنْتَهُوْنَ
Dengan minuman keras dan judi itu, setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu, dan menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan salat, maka tidakkah kamu mau berhenti?
Juga hadis Nabi berikut:
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «كُلُّ مُسْكِرٍ خَمْرٌ، وَكُلُّ مُسْكِرٍ حَرَامٌ» (رواه مسلم)
Dari Ibnu Umar r.a. bahwasannya Nabi saw. bersabda, “Setiap hal yang memabukkan itu khamr, dan setiap yang memabukkan itu haram.” (H.R. Muslim)
Jika khamr dicampur dengan barang halal seperti dicampur dengan makanan atau dijadikan sebagai bumbu masakan, meski illat khamar hilang, makanan yang halal tadi menjadi haram.
Dalam kitab Ahkamul Qur’an, Al-Jasshas mengatakan sebagai berikut:
أن الأشياء المحرمة إذا خالطت الحلال حُرم الحلال، وذكر منها الخمر إذا خالطت الماء
Sesuatu yang haram, jika dicampur dengan sesuatu yang halal maka yang halal menjadi haram. Diantaranya adalah khamr ketika dicampur dengan air.
Dalam kitab al-Mughni, Ibnu Qudamah mengatakan sebagai berikut:
وإن ثرد في الخمر أو اصطبغ (ائتدم به) أو طبخ به لحماً فأكل مرقته فعليه الحد، لأن عين الخمر موجودة
Jika ada orang mengencerkan adonan dengan khamr atau menggunakan khamr untuk celupan makanan atau masak daging dengan kuah khamr, lalu dia minum kuahnya, maka orang ini berhak mendapat hukuman. Karena unsur dan bentuk khamrnya utuh.
Jika alkohol tersebut berpotensi memabukkan, artinya jika kadar banyak memabukkan, maka meski hanya 0.5 persen tetap haram. Letak haramnya adalah potensi mabuk itu. Bumbu perasa yang dicampur khamr juga haram.
Prinsipnya jangan campur makanan halal dengan yang haram karena akan mengharamkan semuanya. Wallahu a’lam.
(Ustadz Wahyudi Abdurrahim, Lc., M.M)
Infak untuk pengembangan website dan aplikasi Tanya Jawab Agama: Bank BNI Syariah No. Rekening 0506685897 a.n Muhamad Muflih.
Wakaf untuk pembangunan Pesantren Almuflihun: Bank BNI No. Rekening 0425335810 a.n Yayasan Al Muflihun Temanggung.
Konfirmasi transfer +628981649868 (SMS/WA)