Enam Alasan Kenapa Kita Juga Bershalawat Kepada Nabi Ibrahim

Tanya: Dalam sholat kita selain bersholawat pd nabi muhammad, juga menyebut nabi ibrahim. Apa alasan kenapa nabi ibrahim yg disebut bukan yg lain? Jawab: 1.   

Admin

[addtoany]

Tanya:
Dalam sholat kita selain bersholawat pd nabi muhammad, juga menyebut nabi ibrahim. Apa alasan kenapa nabi ibrahim yg disebut bukan yg lain?

Jawab:
1.    Nabi Ibrahim adalah nabi yang sangat mulia. Ia dijuluki sebagai Khalilullah (kekasih Allah). Hal itu karena ketaatan dan kesalihan nabi Ibrahim. Dakwah beliau sangat berat, sehingga pernah dilempar ke dalam api. Beliau juga pernah diuji untuk menyembelih putranya sendiri. Terkait julukan beliau sebagai khalilullah tertuang dalam ayat berikut ini:

وَاتَّخَذَ اللَّهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا (سورة النساء: 125)

Artinya: “Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya.” (QS. An-Nisaa”: 125)

2.    Para nabi setelah nabi Ibrahim, sebagian besar merupakan keturunan nabi Ibrahim as. Oleh karena itu, nabi Ibrahim dijuluki dengan Abu al-Anbiya, yaitu Bapaknya para nabi. Nabi kita Muhammad saw juga berasal dari keturunan Nabi Ibrahim melalui jalur nabi Ismail as.  Rasulullah saw bersabda:

إنَّ اللهَ اصطفَى كِنانةَ من ولدِ إسماعيلَ . واصطفَى قريشًا من كنانةَ . واصطفَى من قريشٍ بني هاشمَ . واصطفاني من بني هاشمَ

Artinya: “Allah telah memilih Kinanah dari keturunan Isma’il, dan memilih Quraisy dari keturunan Kinanah, dan memilih Bani Hasyim dari keturunan Quraisy, dan memilih aku dari keturunan Bani Hasyim” (HR. Muslim 2276)

3. Ajaran nabi Muhammad saw sesungguhnya merupakan kelanjutan dari ajaran nabi Ibrahim as. Bahkan beberapa syariat yang dilaksanakan oleh nabi Muhammad saw, merupakan syariat yang juga dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim as, seperti ibadah kurban, khitan dan haji. Terkait perintah untuk melaksanakan dan mengikuti ajaran nabi Ibrahim Allah berfirman:

ثُمَّ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ أَنْ اتَّبِعْ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا

Artinya: “Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): “Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif” (QS. An-Nahl: 123)

4. Dalam ayat lain disebutkan bahwa manusia yang paling dekat dengan nabi Ibrahim adalah Nabi Muhammad saw dan umat beliau yang mengikuti ajaran nabi Muhammad saw. Mengikuti ajaran nabi Muhammad saw berarti mengikuti ajaran nabi Ibrahim as.

Firman Allah:

إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِإِبْرَاهِيمَ لَلَّذِينَ اتَّبَعُوهُ وَهَذَا النَّبِيُّ وَالَّذِينَ آمَنُوا (سورة آل عمران: 68)

Artinya: “Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad), beserta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad).” (SQ. Ali Imron: 68)

5. Nabi Ibrahim bukanlah seorang Yahudi atau nasrani. Beliau membawa ajaran kebenaran (hanif) dan dan muslim (orang yang selalu berserah diri kepada Allah). Terkait hal ini, Allah berfirman:

مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيّاً وَلا نَصْرَانِيّاً وَلَكِنْ كَانَ حَنِيفاً مُسْلِماً وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ (سورة آل عمران: 67)

Artinya: ”Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi Dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah Dia Termasuk golongan orang-orang musyrik.” (SQ. Ali Imron: 67)

6. Inti dari ajaran para nabi adalah tauhid. Maka ajaran nabi Ibrahim as adalah ajaran tauhid, sebagaimana ajaran nabi Muhamamd saw adalah tauhid. Firman Allah:

إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِإِبْرَاهِيمَ لَلَّذِينَ اتَّبَعُوهُ وَهَذَا النَّبِيُّ وَالَّذِينَ آمَنُوا (سورة آل عمران: 68)

Artinya: “Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad), beserta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad).” (SQ. Ali Imron: 68)

Iman di sini adalah tauhid kepada Allah dan percaya atas segala ajaran dan tuntunan yang dibawa oleh nabi Ibrahim dan nabi Muhammad saw.

Juga firman Allah:

مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيّاً وَلا نَصْرَانِيّاً وَلَكِنْ كَانَ حَنِيفاً مُسْلِماً وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ

Artinya: ”Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi Dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik.” (SQ. Ali Imron: 67)

Tidak musyrik artinya beragama tauhid.

Karena beberapa alasan di atas, maka shalawat kepada nabi Muhammad saw dalam shalat, sandingkan dengan shalawat kepada nabi Ibrahim as. Ini menunjukkan mengenai kesinambungan syariat nabi Muhammad saw kepada bapaknya para nabi, yaitu nabi Ibrahim as. Wallahu a’lam.


Bagi yang hendak wakaf tunai untuk pembangunan Pondok Modern Almuflihun yang diasuh oleh Ustadz Wahyudi Abdurrahim, Lc., M.M, silahkan salurkan dananya ke: Bank BNI Cabang Magelang dengan no rekening: 0425335810 atas nama: Yayasan Al Muflihun Temanggung. SMS konfirmasi transfer: +20112000489


Ingin bertanya? Kirim Pertanyaan

 

Related Post