Pertanyaan:
Pak temen saya ada yg baru berhijrah, mulai memakai celana di atas mata kaki, memelihara jenggot, sholatnya lebih rajin. Tp tak jarang jg suka menyalahkan amalan org/kelompok lain. Bagi dia lbh baik terasing dr pada harus membenarkan sesuatu yg bagi dia keliru. Pertanyaan saya apa hijrah harus spt itu pak? Makasih
Jawaban:
Hijrah, artinya meninggalkan. Hanya biasa di kalangan anak muda, maksudnya adalah bertaubat dari sesuatu keadaan yang sebelumnya kurang taat kepada Allah, atau bahkan sebelumnya pelaku maksiat, menjadi hamba yang taat kepada Allah. Ia meninggalkan dunia kelamnya menuju dunia baru. Hal ini tentu perlu kita syukuri bersama.
Mereka umumnya punya ghirah keagamaan cukup tinggi. Guru, mempunyai pengaruh penting atas perpindahan sikap tersebut.
Mereka yang berhijrah, kebanyakan belum memahami persoalan furu fikih secara baik. Dan tentu, Mereka tidak paham ushul fikih.
Umumnya mereka juga tidak paham fikih perbandingan. Akibatnya, mereka tidak paham fikih khilaf (perbedaan pendapat). Dari sini, sebagian mereka merasa fikih yang mereka terima paling benar dan sesuai sunnah, sementara lainnya salah bahkan ahli bid’ah.
Fenomena inilah yang sangat kita sayangkan. Mereka ini sejatinya harus terus dibina dan dipahamkan tentang keluasan fikih Islam agar tidak merasa benar sendiri. Dalam fikih banyak ruang yang boleh berbeda (zhanni) dan sedikit nas yang tidak boleh beda (qat’iy).
Jika kita pahami ini, maka kita tidak akan merasa benar sendiri dan akan toleran terhadap perbedaan fikih. Wallahu a’lam.
Bagi yang hendak wakaf tunai untuk pembangunan Pondok Modern Almuflihun yang diasuh oleh Ustadz Wahyudi Abdurrahim, Lc., M.M, silahkan salurkan dananya ke: Bank BNI Cabang Magelang dengan no rekening: 0425335810 atas nama: Yayasan Al Muflihun Temanggung. SMS konfirmasi transfer: +20112000489
Ingin bertanya? Kirim Pertanyaan