Tanya:
Asaalamualaikum ustad . Saya seorang istri yg tidak bekerja .saya anak ke 3 dari 5 bersaudara. 2 saudara saya yg lebih dewasa suka berhutang yg ujungnya saya yg menutup pdhl sy sndri susah . Sedangkan ibu saya hanya mennagis2 kpd sy . Sedangkan saudara sy yg suka berhutang dibiarkan sj. Saat ini ibu kandung saya tengah kesulitan terlilit hutang riba yg cukup rumit dan melelahkan. Karena saya jadi tulang diantara masalah mereka . Jika saya marah . Apakah saya salah pas ustad? Suami saya blm bekerja . Sy memutuskan bekerja tanpa resti suami sy pak ustad, untuk menutupi hutang2 semua itu tadi ? Sy jdi sangat emosional kpd ibu sy . Tp dihati saya ,sy sangat sedih dan kasihan kepd ibu saya . Tp mulut saya hanya mengungkapkan hal yg menyakitkan kpd ibu sy . Saya bingung pak ustad . Langkah apa yg harus sy pilih. Saya minta solusinya oak . Saya sangat putus asa. Sudah putus asa sekali. (Rini, Kediri)
Jawab:
Hormat dan berbakti kepada orang tua hukumnya wajib baik orang tua muslim atau non muslim. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Ankabut ayat 8 sebagai berikut:
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا ۖ وَإِنْ جَاهَدَاكَ لِتُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۚ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Dan Kami berwasiat kepada manusia agar berbakti kepada orang tuanya dengan baik, dan apabila keduanya memaksa untuk menyekutukan Aku yang kamu tidak ada ilmu, maka janganlah taat kepada keduanya”
Juga firman Allah dalam surat Luqman ayat 15 sebagai berikut:
. وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَىٰ أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۖ وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا ۖ وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ۚ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Dan apabila keduanya memaksamu untuk menyekutukan Aku dengan apa-apa yang tidak ada ilmu padanya, jangan taati keduanya dan bergaul lah dalam kehidupan dunia dengan perbuatan yang ma’ruf (baik) dan ikutilah jalan orang-orang yang kembali kepada-Ku kemudian hanya kepada-Ku lah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa-apa yang telah kamu kerjakan”.
Kondisi Anda memang sangat berat. Namun jangan sampai dengan kondisi anda tersebut, anda sampai mengucapkan ungkapan yang menyakiti hati orang tua, karena itu bisa menghilangkan keberkahan hidup anda.
Kondisi sulit tersebut, justru harus semakin sabar dan minta restu orang tua. Karena dengan doa orang tua, kehidupan akan dimudahkan dan penuh berkah. Jika anda pernah bicara kasar atau menyakiti hati orang tua, segera minta maaf. Mumpung orang tua kita masih ada di dunia. jangan sampai terlambat. Karena jika terlambat, dalam hati kita hanya ada penyesalan tiada berujung.
Anda banyak-banyaklah berdoa. Jangan tinggalkan shalat wajib. Usahakan selalu melaksanakan shalat dhuha dan shalat malam. Perbanyak baca istigfar. Semoga dengan banyaknya kita beristigfar, Allah akan memudahkan dan memberikan jalan keluar.
Banyak istigfar insya Allah akan melapangkan rezeki. Terkait hal ini, Allah berfirman:
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا. يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا. وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا.
“Maka saya berkata (kepada mereka), ‘Mohonlah ampunan kepada Rabb kalian (karena) sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit atas kalian. Dan Dia akan melipatkangandakan harta dan anak-anak kalian, mengadakan kebun-kebun atas kalian, serta mengadakan sungai-sungai untuk kalian.” [Nuh: 10-12]
Ayat di atas memberikan keterangan bahwa banyak istigfar akan memperbanyak rezeki. Allah akan mudahkan rezeki kita.
Selain banyak istigfar, juga banyaklah membaca tasbih, subhanallah wal hamdulillah wa lailaha illallah wallahu akbar. Insya Allah, Allah akan mudahkan segala kesulitan kita.
Firman Allah:
فَلَوْلَا أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ. لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ.
“Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk sebagai orang-orang yang banyak bertasbih, niscaya ia akan tetap tinggal di dalam perut ikan itu sampai hari kebangkitan.” [Ash-Shaffat: 143-144]
Nabi Yunus diselamatkan dari kesusahan dalam perut ikan, karena beliau banyak bertasbih. Semoga Allah memudahkan dan melapangkan urusan kita semua. Amin.