Membantu Pekerjaan Istri Adalah Sunnah Nabi

Dalam rumah tangga, suami istri saling melengkapi dan sejatinya saling bantu membantu. Suami bukan berarti sekadar kerja di luar rumah untuk mencari nafkah. Pulang sekadar

Admin

[addtoany]

Dalam rumah tangga, suami istri saling melengkapi dan sejatinya saling bantu membantu. Suami bukan berarti sekadar kerja di luar rumah untuk mencari nafkah. Pulang sekadar untuk istirahat, tidur atau menyalurkan nafsu kepada istrinya.

Seorang suami hendaknya juga membantu urusan rumah tangga istri, meski hanya sederhana seperti menyapu, mencuci piring, menyetrika atau lainnya. Meski terkesan sederhana, namun ia dapat menambah keromantisan dan keindahan dalam kehidupan berumah tangga.

Membantu istri merupakan Sunnah Rasulullah Saw. Nabi Muhammad Saw kadang mengambil air, menjahit baju atau membetulkan sandalnya sendiri.

Dalam sebuah hadis dari Aisyah radhiallahu ‘anha, ia berkata:

كَانَ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلاَةُ قَامَ إِلَى الصَّلاَةِ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam kesibukan membantu istrinya, dan jika tiba waktu sholat maka beliaupun pergi shalat” (HR Bukhari).

Dalam hadis lain dikatakan sebagai berikut:

عن عروة قال قُلْتُ لِعَائِشَةَ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِيْنَ أي شَيْءٌ كَانَ يَصْنَعُ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا كَانَ عِنْدَكِ قَالَتْ مَا يَفْعَلُ أَحَدُكُمْ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ يَخْصِفُ نَعْلَهُ وَيُخِيْطُ ثَوْبَهُ وَيَرْفَعُ دَلْوَهُ

Urwah berkata kepada Aisyah, “Wahai Ummul Mukminin, apakah yang dikerjakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika ia bersamamu (di rumahmu)?”, Aisyah berkata, “Ia melakukan (seperti) apa yang dilakukan oleh salah seorang dari kalian jika sedang membantu istrinya, ia memperbaiki sendalnya, menjahit bajunya, dan mengangkat air di ember” (HR Ibnu Hibban).

Membantu istri dalam mengurusi rumah merupakan bentuk muamalah yang baik kepada istri dan merupakan perintah Al-Quran.

Allah berfirman:

وعَاشِرُوْهُنَّ بِالمَعْرُوْف

“Dan pergaulilah mereka (istri-istri kalian) dengan cara yang ma’ruf” (QS An Nisaa’:19)

Dan firman Allah Ta’ala,

وَلَهٌنَّ مِثْلُ الَّذِيْ عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوْف

“Dan hak mereka semisal kewajiban mereka dengan cara yang ma’ruf” (QS Al Baqarah: 228)

Oleh karena itu, janganlah suami merasa bangga dengan pekerjaan di luar rumahnya saja. Jangan jadikan rumah sebagai tempat singgah untuk makan dan tidur karena penat dari pekerjaan.

Rumah adalah surga bagi kehidupan suami istri. Jadikanlah ia istana dunia sebagai titik awal istana di akhirat. Hidupkan sunnah Rasul dengan membantu urusan pekerjaan rumah. Jangan biarkan istri sendiri mendidik anak-anak, memasak, mencuci, menyetrika, membersihkan rumah dan lainnya.

Jika suami ada hari libur kerja, percayalah bahwa seorang istri kerja 24 jam sehari dan tidak ada sedetikpun waktu rehat. Bantulah dia, karena meski sederhana, itu dapat merekatkan hati dan senyuman manis di bibir sang istri. Jika istri senang dan bahagia, maka kehidupan rumah tangga akan ceria. Jika istri muram, maka seluruh rumah akan menjadi gelap gulita. Wallahu a’lam.

(Ustadz Wahyudi Abdurrahim, Lc., M.M)

Infak untuk pengembangan website dan aplikasi Tanya Jawab Agama: Bank BNI Syariah No. Rekening 0506685897 a.n Muhamad Muflih.

Wakaf untuk pembangunan Pesantren Almuflihun: Bank BNI No. Rekening 0425335810 a.n Yayasan Al Muflihun Temanggung.

Konfirmasi transfer +628981649868 (SMS/WA)

Related Post