Menulis Status soal Ghibah di Media Sosial dengan Maksud Menyindir Seseorang

Tanya: Assalamualaikum wr.wb ustadz Saya pernah sakit hati karena keburukan saya dibicarakan oleh orang lain , tetapi saya diamkan. Kemudian ketika kami bertemu disebuah pertemuan

Admin

[addtoany]

Tanya:
Assalamualaikum wr.wb ustadz
Saya pernah sakit hati karena keburukan saya dibicarakan oleh orang lain , tetapi saya diamkan. Kemudian ketika kami bertemu disebuah pertemuan orang itu juga membicarakan keburukan orang lain.saya ikut sakit hati ustadz meskipun bukan saya yang dibicarakan. Lalu esok harinya saya posting mengenai ghibah di story wa
Apa saya dosa ustadz jika menegur lewat sindiran di story wh**shapp karena saya tidak berani berbicara langsung ustadz
Terimakasih
Wassalamualaikum wr.wb (Erlina – Bantul)

Jawab:
Wa’alaikum salam.

Ghibah dan membicarakan aib orang lain adalah perbuatan dosa besar sebagaimana hadis dari Imam Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ: أَتَدْرُوْنَ مَاة الْغِي قَالُوْا: اللهُ وَ رَسُوْلُهُ أَعْلَمُ قَالَ: ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَوْله أَعْلمْ َ قَالَ: ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ فقايُل أفا قَالَ: إِنْ كَانَ فِيْهِ مَا تَقُوْلُ فَقَدِ اغْتَبْتَهُ ، وَ إِنْ لَمْ يَكُنْ فِيْهِ فما تَقُوْلَته فقُه فَب

“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘ anhu bahwasannya Rasulullah shallallahu’ alaihi wa sallam bersabda: ‘Tahukah kalian apa itu ghibah?’ L alu sahabat berkata : ‘Allah dan rasulNya yang lebih tahu’. Rasulullah bersabda : ‘ Engkau menyebut saudaramu tentang apa yang dia benci’. Beliau: ditanya ‘opini Bagaimanamu jika apa yang aku katakan benar tentang saudaraku?’ Rasulullah bersabda: ‘jika engkau menyebutkan kebenaran saudaramu maka sungguh engkau telah ghibah tentang saudaramu dan jika engkau katakan yang engkau telah menyebutkan kedustaan ​​tentang saudaramu.’ ” (HR. Muslim no. 2589)

Ghibah, sedikit atau banyak sama-sama haram.

حَسْبُكَ مِنْ صَفِيَّةَ كَذَا وَ كَذَا. قَالَ غَيْرُ مُسَدَّدٍ تَعْنِيْ قَصِيْرَةً. ف قَالَ: لَقَدْ قُلْتِ كَلِمَةً لَوْ مُزِجَتْ بِمَاءِ الْبَحْرِ لَمَزَجَتْهُ.

“Wahai Rasulullah, cukuplah menjadi bukti bagimu kalau ternyata Shafiyah itu memiliki sifat demikian dan demikian.” Salah seorang periwayat hadits menjelaskan maksud ucapan ‘Aisyah, yaitu bahwa Shafiyah itu orangnya pendek. Oleh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “ Sungguh engkau telah mengucapkan sebuah kalimat yang seandainya dicelupkan ke dalam lautan maka niscaya akan mengubahnya”. (Abu Dawud ).

Jika ada orang lain membicarakan aib anda, dan anda tidak suka, anda bisa menasihatinya dengan baik. Jika tidak bisa, anda cukup diam dan tidak diambil hati. Maafkan dan doakan dia supaya mendapatkan hidayah.

Jika anda menulis status dengan maksud menyindirnya, tentu menjadi kurang baik. Anda boleh menulis status tentang haramnya ghibah, dengan niat sebagai nasihat bagi anda sendiri dan orang lain. Semoga mereka yang membaca status anda, yang masih suka ghibah bisa berhenti dan bertaubat, semoga status anda juga menjadi nasihat dan motivasi buat anda sendiri. Anda tentu tidak berdosa dan bahkan mendapatkan pahala jika dengan niat ini.

Maka bahasanya pun harus bersifat umum, bukan menyindir satu dua orang. Jika ada yang tersindir, sementara maksud anda untuk nasihat semua orang, itu sudah bukan lagi urusan anda. Itu urusan dia dengan Allah. Maka niatkanlah status itu untuk saling menasihati sesama muslim, bukan saling sindir menyindir, karena nantinya menjadi tidak baik buat sesama. Wallahu a’lam bishawab.

(Ustadz Wahyudi Abdurrahim, Lc., M.M.)

Related Post