Menyoal Doa Safar

Tanya: Kenapa kata OTW (On The Way) banyak yang latah diganti menjadi BMW (Bismillahi Mahreha Wa Mursaha)? Ketika kata  Assalaamu’alaikum byk yg nyingkat jadi Ass

Admin

[addtoany]

Tanya:
Kenapa kata OTW (On The Way) banyak yang latah diganti menjadi BMW (Bismillahi Mahreha Wa Mursaha)? Ketika kata  Assalaamu’alaikum byk yg nyingkat jadi Ass banyak yg protes, kenapa giliran kasus “BMW” itu ga ada yg protes?

Lalu benarkah doa -bismillaahi majreeha wa mursaaha….- adalah doa berkendara? Bagaimana dengan -subhaanalladzi sakhkhorolanaa…-?

(Ririn Dyah Wati, Cileungsi)

Jawab:
Wa’alaikum salam

Dalam ushul fikih ada kaidah berikut:

العبرة بمعانبها لا بالفاظها

Prinsip ada pada maknanya, bukan pada lafal kalimatnya.

Contoh, syarat akad nikah adalah melafalkan akad. Akad nikah harus dapat dipahami oleh orang lain. Jika akad tidak dapat dipahami, maka akad tidak sah.

Bagaimana dengan akadnya orang bisu atau celat? Akad mereka bisa menggunakan bahasa isyarat atau bahasa gaginya, dengan catatan apa yang dia sampaikan dapat dipahami peserta meskipun secara stuktur kata tidak sesuai. Hal ini, karena prinsip adalah makna tadi, bukan susunan kalimat.

Hanya saja, lafal yang tadi, yaitu “Bismillah majreha wa Mursaha, selain doa, ia adalah ayat al-Quran. Jangan disingkat. Salam sendiri, adalah ungkapan doa. Bisa gunakan kata salam saja, bukan ass. Toh kalimatnya tidak terlalu panjang.

Doa safar lengkapnya sebagai berikut:

سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِى سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِى الأَهْلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِى الْمَالِ وَالأَهْلِ

“Subhanalladzi sakh-khoro lanaa hadza wa maa kunna  lahu muqrinin. Wa inna ila robbina lamun-qolibuun. Allahumma innaa nas’aluka fii safarinaa hadza al birro wat taqwa wa minal ‘amali ma tardho. Allahumma hawwin ‘alainaa safaronaa hadza, wathwi ‘anna bu’dahu. Allahumma antash shoohibu fis safar, wal kholiifatu fil ahli. Allahumma inni a’udzubika min wa’tsaa-is safari wa ka-aabatil manzhori wa suu-il munqolabi fil maali wal ahli.”

Artinya: Mahasuci Allah yang telah menundukkan untuk kami kendaraan ini, padahal kami sebelumnya tidak mempunyai kemampuan untuk melakukannya, dan sesungguhnya hanya kepada Rabb kami, kami akan kembali. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kebaikan, taqwa dan amal yang Engkau ridhai dalam perjalanan kami ini. Ya Allah mudahkanlah perjalanan kami ini, dekatkanlah bagi kami jarak yang jauh. Ya Allah, Engkau adalah rekan dalam perjalanan dan pengganti di tengah keluarga. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesukaran perjalanan, tempat kembali yang menyedihkan, dan pemandangan yang buruk pada harta dan keluarga. (HR. Muslim)

Doa berikut ini:

سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ

Terdapat dalam surat az-Zuhruf. Lengakap ayatnya sebagai berikut:

لِتَسْتَوُوا عَلَىٰ ظُهُورِهِ ثُمَّ تَذْكُرُوا نِعْمَةَ رَبِّكُمْ إِذَا اسْتَوَيْتُمْ عَلَيْهِ وَتَقُولُوا سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَٰذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ

Artinya: Supaya kamu duduk di atas punggungnya kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya; dan supaya kamu mengucapkan: “Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya (QS. Az-Zuhruf: 13-14)

Adapun doa satu lagi, adalah doanya nabi Nuh as ketika menaiki perahu, seperti dalam surat hud: 41 berikut:

وَقَالَ ارْكَبُوا فِيهَا بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا ۚ إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَحِيمٌ

Artinya: Dan Nuh berkata: “Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya”. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Dua doa di atas sama-sama doa safar dan bisa diamalkan keduanya. Wallahu a’lam.

Ingin bertanya? Kirim Pertanyaan

 

Tags

Related Post