Tanya:
Assalamualaikum ustad saya mau nanya tentang arti mimpi saya’ sayaa pernah bermimpi ketemu teman lama saya dulu memang saya diam diam menyukai nya’ mimpi saya ketemu sama teman lama saya udah 2 kali saya alami dengan mimpi yang sama ustad kami ketemu saling ngobrol berdua layak nya kayak orang pacaran gitu ustad’ dan yang bikin saya bingung’ pas saya sadar klau itu hanya sebuah mimpi’ saya bangun dan tidur lagi mimpi itu bisa berlanjut ustad ‘ mohon di bantu penjelasan nya ustad. (Mar’atus Sholikhakh – Batang Hari)
Jawab:
Alhamdulillah, Allah memberikan waktu bagi kita untuk beristirahat dengan cara tidur. FIrman Allah:
قَالَ الله تَعَالَى: {وَمِنْ آيَاتِهِ مَنَامُكُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ}
الروم: 23
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari…” (QS. Ar-Ruum: 23)
Tidak jarang waktu kita tidur kita bermimpi. Mimpi sendiri dibagi tiga, pertama bunga tidur, kedua mimpi karena gangguan setan dan ketiga mimpi yang merupakan kabar baik bagi kita. Hal ini sesuai dengan hadis nabi berikut ini:
إِنَّ الرُّؤْيَا ثَلاَثٌ : مِنْهَا أَهَاوِيلُ مِنَ الشَّيْطَانِ لِيَحْزُنَ بِهَا ابْنَ آدَمَ ، وَمِنْهَا مَا يَهُمُّ بِهِ الرَّجُلُ فِي يَقَظَتِهِ ، فَيَرَاهُ فِي مَنَامِهِ ، وَمِنْهَا جُزْءٌ مِنْ سِتَّةٍ وَأَرْبَعِينَ جُزْءًا مِنَ النُّبُوَّةِ
Maksudnya: Mimpi itu ada tiga jenis: Mimpi yang merupakan gangguan syaitan untuk meresahkan anak Adam. Mimpi yang pada asalnya perkara yang difikirkan manusia ketika jaga lalu terbawa hingga ke dalam tidur. Mimpi yang merupakan satu bahagian daripada 46 bahagian kenabian. (HR. Ibn Majah)
Terkait mimpi baik dan merupakan kabar gembira dari Allah, didasarkan pada sabda Rasulullah saw berikut:
وَعَنْهُ: أنَّ النَّبِيَّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – قَالَ: «إِذَا اقْتَرَبَ الزَّمَانُ لَمْ تَكَدْ رُؤيَا المُؤْمِنِ تَكْذِبُ، وَرُؤْيَا الْمُؤْمِنِ جُزْءٌ مِنْ سِتَّةٍ وَأَرْبَعِينَ جُزْءًا مِنَ النُّبُوَّةِ». مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
وَفِي رِوَايَةٍ: «أَصْدَقُكُمْ رُؤْيَا، أَصْدَقُكُمْ حَدِيثًا».
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila telah datang waktunya (kiamat), hampir tidak ada mimpi soerang mukmin yang dusta. Dan mimpi seorang mukmin itu satu dari empat puluh enam bagian kenabian.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 7017 dan Muslim, no. 2263]
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – يَقُوْلُ: «لَمْ يَبْقَ مِنَ النُّبُوَّةِ إِلاَّ المُبَشِّرَاتِ» قَالُوْا: وَمَا المُبَشِّرَاتُ؟ قَالَ: «الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ». رَوَاهُ البُخَارِيُّ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Tidak tersisa dari kenabian kecuali kabar-kabar gembira.’ Para sahabat bertanya, ‘Apa kabar gembira tersebut?’ Beliau menjawab, ‘Mimpi yang baik.’” (HR. Bukhari) [HR. Bukhari, no. 6990]
Juga mimpi nabi yusus berikut ini:
قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ
Ibrahim mengatakan, “Wahai anakku, aku bermimpi menyembelih, bagaimana menurut kamu?” jawab Ismail, “Wahai bapakku, lakukanlah apa yang diperintahkan untukmu..” (QS. as-Shaffat: 102).
Mimpi buruk datang dari setan. Tujuannya agar kita bersedih, merenung, tertegun, takut, pesimis dan lain sebagainya. Karena sifat setan itu memang membuat manusia was-was sebagaimana firman Allah berikut ini:
إِنَّمَا النَّجْوَىٰ مِنَ الشَّيْطَانِ لِيَحْزُنَ الَّذِينَ آمَنُوا وَلَيْسَبِضَارِّهِمْ شَيْئًا إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Artinya: “Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu adalah dari syaitan, supaya orang-orang yang beriman itu berduka cita, sedang pembicaraan itu tiadalah memberi mudharat sedikitpun kepada mereka, kecuali dengan izin Allah dan kepada Allah-lah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakkal.” (Q.s Al-Mujadilah [58]: 10)
Jika kita bermimpi buruk, hendaklah tidak menceritakan mimpi kita kepada orang lain sebagaimana sabda Nabi berikut ini:
عَنْ جَابِرٍ قَالَ جَاءَ أَعْرَابِىٌّ إِلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ رَأَيْتُ فِى الْمَنَامِ كَأَنَّ رَأْسِى ضُرِبَ فَتَدَحْرَجَ فَاشْتَدَدْتُ عَلَى أَثَرِهِ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لِلأَعْرَابِىِّ « لاَ تُحَدِّثِ النَّاسَ بِتَلَعُّبِ الشَّيْطَانِ بِكَ فِى مَنَامِكَ ». وَقَالَ سَمِعْتُ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- بَعْدُ يَخْطُبُ فَقَالَ « لاَ يُحَدِّثَنَّ أَحَدُكُمْ بِتَلَعُّبِ الشَّيْطَانِ بِهِ فِى مَنَامِهِ.
Dari Jabir radhiallahu ‘anhu, ada seorang Arab badui datang menemui Nabi kemudian bertanya, “Ya rasulullah, aku bermimpi kepalaku dipenggal lalu menggelinding kemudian aku berlari kencang mengejarnya”. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada orang tersebut, “Jangan kau ceritakan kepada orang lain ulah setan yang mempermainkan dirimu di alam mimpi”. Setelah kejadian itu, aku mendengar Nabi menyampaikan dalam salah satu khutbahnya, “Janganlah kalian menceritakan ulah setan yang mempermainkan dirinya dalam alam mimpi” (HR Muslim)
Lalu ludahkan ke kiri anda tiga kali, beristiadzah 3 kali dan mengubah posisi tidurnya sebagaimana sabda nabi berikut:
إذا رأى أحدكم الرؤيا يكرهها، فليبصق عن يساره ثلاثا وليستعذ بالله من الشيطان ثلاثا، وليتحول عن جنبه الذي كان عليه
“Jika kalian mengalami mimpi yang dibenci (mimpi buruk) hendaklah meludah ke sebelah kiri tiga kali, dan memohon perlindungan dari Allah dari godaan setan tiga kali, kemudian mengubah posisi tidurnya dari posisi semula.” (HR. Muslim)
Adapun mimpi Anda, itu sekadar bunga tidur yang tidak ada maknanya apapun. Wallahu a’lam.
(Ustadz Wahyudi Abdurrahim, Lc., M.M)
=====
Bagi yang ingin wakaf tunai untuk pembangunan pesantren Almuflihun, silahkan salurkan dananya ke: Bank BNI Cabang Magelang dengan no rekening: 0425335810 atas nama: Yayasan Al Muflihun Temanggung