Orang Tua Harus Menengok Anak Atau Sebaliknya?

Tanya: Assalamualaikum Saya punya ank sdh dewasa semua dan saya menikah lg ,suami sy jg ikut biayai kuliah ank saya ,yg jd pertanyaan saya apakah

Admin

[addtoany]

Tanya:
Assalamualaikum Saya punya ank sdh dewasa semua dan saya menikah lg ,suami sy jg ikut biayai kuliah ank saya ,yg jd pertanyaan saya apakah saya yang hrs menengok ank pdhl deket sudah tak sedekat dulu, anak sll menuntut pulang pdhl raga ini sdh berat, mohon solusinya. (Nurul Hidayati, Samarinda)

Jawab:
Wa’alaikum salam

Sesungguhnya seorang ibu sejak mengandung hingga anak dewasa telah berkorban luar biasa untuk kehidupan dan masa sang anak. Jerih payah orang tua tersebut mendapatkan pahala besar di sisi Allah. Karena beratnya pengorbanan orang tua, diabadikan dalam al-Quran sebagaimana firman Allah berikut:

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

“Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada orang tuanya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah lemah dan menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah kalian kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada-Ku lah kalian kembali” [Luqman : 14]

Juga firman Allah berikut:

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا ۖ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۖ وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا ۚ حَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي ۖ إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun, ia berdo’a “Ya Rabb-ku, tunjukilah aku untuk menysukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan supaya aku dapat berbuat amal yang shalih yang Engkau ridlai, berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri” [Al-Ahqaaf : 15]

Maka sesungguhnya, sang anaklah yang harus berkunjung dan menengok sang ibu, bukan sebaliknya. Anak harus selalu berbuat ihsan kepada orang tua, sebagaimana firman Allah berikut:

وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya” (QS. Al Isra: 23).

Namun jika orang tua hendak menengok buah hatinya, itu juga sangat baik. Hal paling penting bagi ibu untuk anak-anaknya adalah selalu mendoakan kebaikan kepada anak-anaknya, karena doa orang tua tidak akan tertolak. Berdoalah agar anak Ibu menjadi anak shalih, karena anak shalih ini, akan menjadi lading pahala bagi Ibu. Jika kelak ibu telah tiada, pahala ibu akan terus mengalir kiriman dari anak shalih tersebut. Hal ini sebagaimana sabda nabi berikut:

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلا مِنْ ثَلاثَةٍ : إِلا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Jika seorang wafat, maka terputuslah amalannya, kecuali 3 hal: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya.” (HR. Muslim No. 1631)

Semoga anak ibu semuanya menjadi anak shalih dan menjadi ladang pahala bagi ibu dan keluarga. Amin. Wallahu a’lam.

(Ustadz Wahyudi Abdurrahim, Lc. M.M)

===
Bagi yang ingin wakaf tunai untuk pembangunan Pondok Modern Almuflihun, silahkan salurkan dananya ke: Bank BNI Cabang Magelang dengan no rekening: 0425335810 atas nama: Yayasan Al Muflihun Temanggung. SMS konfirmasi transfer: +201120004899

Related Post