Salat Sunnah Qabliyah Jumat

Tanya: Sebagian besar di Masjid dalam pelaksanaan Salat Jum’at yg pake adan 2. Stelah adan pertama bareng2 melaksanakan solat sunnah Qobliah jum’at. Yg ditanyakan “Apakah

Admin

[addtoany]

Tanya:
Sebagian besar di Masjid dalam pelaksanaan Salat Jum’at yg pake adan 2. Stelah adan pertama bareng2 melaksanakan solat sunnah Qobliah jum’at. Yg ditanyakan “Apakah ada tuntunannya solat sunah Qobliah jum’at tsb ? Kalo ada mohon utk di tuliskan hadis nya. Terima kasih. (A. Halim)

Jawab:
Wa’alaikum salam

Untuk shalat sunnah sebelum shalat Jum’at, ada dua kemungkinan. Pertama, shalat sunnah mutlak, hukumnya sunnah. Waktu pelaksanannya berakhir, ketika imam memulai khutbah jumat.

Kedua, shalat sunnah qabliyyah Jum’at. Terkait hal ini, terdapat perbedaan pendapat di kalangan para ulama, ada yang berpendapat sunnah, dan ada yang berpendapat tidak disunnahkan.
Menurut madzhab Syafi’i, qabliyah jumat disunnahkan sesuai dengan dalil berikut:

مَا صَحَّحَهُ ابْنُ حِبَّانٍ مِنْ حَدِيْثِ عَبْدِاللهِ بْنِ الزُّبَيْرِ “مَا مِنْ صَلاَةٍ مَفْرُوْضَةٍ إِلاَّ وَبَيْنَ يَدَيْهَا رَكْعَتَانِ

Hadis yang disahihkan ibnu hibban dari abdullah bin zubair bahwa Rasulullaj saw bersabda: “Semua shalat fardlu itu pasti diikuti oleh shalat sunnat qabliyah dua rakaat”. (HR.Ibnu Hibban )

Juga hadist Rasulullah SAW

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ سُلَيْكٌ الغَطَفَانِيُّ وَرَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَصَلَّيْتَ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ تَجِيْءَ؟ قاَلَ لاَ. قَالَ فَصَلِّ رَكْعَتَيْنِ وَتَجَوَّزْ فِيْهِمَا. سنن ابن ماجه

“Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a. berkata: Sulayk al Ghathafani datang (ke masjid), sedangkan Rasulullah saw sedang berkhutbah. Lalu Nabi SAW bertanya: Apakah kamu sudah shalat sebelum datang ke sini? Sulayk menjawab: Belum. Nabi SAW bersabda: Shalatlah dua raka’at dan ringankan saja (jangan membaca surat panjang-panjang)” (HR. Ibn Majah).

Jadi jika hendak shalat qabliyah jumat, dipersilahkan. Jika tidak juga tidak mengapa, karena ia masuk ranah khilafiyah. Wallahu a’lam.

Ingin bertanya? Kirim Pertanyaan

Related Post