Tanya:
Assalamualaikum. Saya ingin bercerita sebentar, saya ibu rumah tangga yang sambil bekerja jualan online. suami saya kecanduan game online, termasuk judi online. Biasanya dia menggunakan uangnya sendiri untuk judinya. Saya sudah capek melarangnya. Tapi tidak didengarkan. Cuma kadang suami saya tidak mengerti. Saya bantu dia mencari nafkah tapi dia sering kali GK ada uang pakai uang saya untuk judi nya. Sholat juga tidak pernah lagi. Saya saat kehabisan uang belanja suami malah lebih milih menjudi. GK peduli saya ada uang belanja atau tidak. Saya harus bagaimana. (Santi Mawarni – Simalungun)
Jawab:
Wa’alaikum salam. Judi diharamkan. hal ini sesuai dengan firman Allah berikut ini:
إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَعَنِ الصَّلَاةِ فَهَلْ أَنْتُمْ مُنْتَهُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan” (QS. Al Maidah: 90).
Judi merupakan perbuatan setan. Allah telah memberikan peringatan keras kepada kita agar tidak mengikuti jalannya setan. Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ
“Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala” (QS. Fathir: 6).
Dan Allah juga mengabarkan kepada kita bahwa setan telah memperdaya Nabi Adam dan Hawa sehingga mereka dikeluarkan dari surga. Dan setan bersumpah kepada Adam dan Hawa bahwa ia adalah pemberi nasehat, padahal ia pendusta. Allah Ta’ala berfirman:
وَقَاسَمَهُمَا إِنِّي لَكُمَا لَمِنَ النَّاصِحِينَ
“(setan) bersumpah kepada keduanya: ‘saya adalah pemberi nasehat kepada kalian berdua‘” (QS. Al A’raf: 21).
Allah memberi kita peringatan terhadap musuh besar kita ini dalam firman-Nya:
يَا بَنِي آدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ
“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga” (QS. Al A’raf: 27).
Judi ini menjadi candu. Orang yang sudah biasa berjudi, selalu merasa berat untuk meninggalkan judi. Untuk ibu, pertama, agar tidak bosan mengingatkan suami. Mengingatkan kebaikan bagi seorang muslim adalah sebuah kewajiban karena agama adalah nasihat, sebagaimana sabda nabi Muhammad saw berikut ini:
عن أبي رُقية تميم بن أوس الدَّاري : أن النبيَّ ﷺ قال: الدِّين النَّصيحة، قلنا: لمَن؟ قال: لله، ولكتابه، ولرسوله، ولأئمَّة المسلمين وعامَّتهم
“Dari Tamim ad-Dari, Rasulullah SAW bersabda, “Agama adalah nasihat.” Para sahabat bertanya “Untuk siapa wahai Rasulullah?” beliau menjawab: “Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, dan untuk para pemimpin kaum muslimin dan kalangan umum.” (HR. Muslij)
Kedua, ibu meminta orang lain yang dekat dengan suami ibu untuk memberikan nasihat. Bisa orang tua suami, orang tua ibu, atau rekan suami yang dianggap berwibawa.
Ketiga, ibu doakan suami ibu tanpa henti. Kita tidak tahu akhir dari nasib seseorang. Bisa jadi, Allah akan berikan kehormatan kepadanya dengan bertaubat nasuha dan pada akhirnya diampuni semua dosanya. Semoga suami ibu segera bertaubat. Wallahu a’lam. (Ustadz Wahyudi Sarju Abdurrahim, Lc., M.M.)
=============
Saat ini sedang merintis pembangunan Pesantren Modern Al-Muflihun. Bagi yang ingin wakaf tunai, silahkan salurkan dananya ke: Bank BNI Cabang Magelang dengan no rekening: 0425335810 atas nama: Yayasan Al Muflihun Temanggung. SMS konfirmasi transfer: +201000304569