Tanya:
Apa itu tasawuf dan makrifat? (Tony Moeta’sin, Kupang)
Jawab:
Wa’alaikum salam
Sederhananya, tasawuf merupakan cabang ilmu keislaman yang fokus pada kajian tentang penyucian jiwa dan akhlak atau etika. Panduannya adalah al-Quran dan sunnah Nabi sehingga imam junaid, salah seorang sufi ternama pernah mengatakan bahwa kunci tasawuf adalah al-Quran dan sunnah. Jika tidak berpegang al-Quran dan sunnah, maka ia bukanlah tasawuf.
Aklak di sini, mencakup semua akhlak di antaranya akhlak manusia dengan Allah, dengan sesama, dengan diri sendiri, dengan hewan dan juga dengan alam raya. Agar seseorang bisa berakhlak mulia, maka butuh latihan yg disebut dengan riyadhah. Ia juga butuh guru atau syaikh atau murabbi yang akan selalu memberikan bimbingan kepadanya.
Perjalanan dia dalam latihan akhlak itu, disebut maslak. Dia sendiri sebagai santri disebut dengan salik. Posisi atau kualitas akhlaknya disebut maqamat. Tingkatan akhlak disebut dengan maqam.
Sementara makrifat merupakan buah atau hasil dari latihan akhlak tadi. Makrifat adalah mengetahui atau merasakan wujud Tuhan dalam dirinya. Maka ia akan merasakan nikmat dalam berakhlak dan beribadah. Ia akan rindu dengan Keagungan Tuhan. Ia merasa Tuhan selalu hadir dalam jiwanya.
Kerinduannya itu terwujud dengan dzikir dan menyebut asma Allah tiada henti. Segala aktivitasnya selalu disandarkan dengan ridha Allah. Ia mencintai Allah sepenuh hati.
Tasawuf terkait dengan batin dan hati, cinta dan rindu. Oleh karenanya, tidak heran jika para sufi menjadi para pujangga besar dengan karya sastra yang sangat agung. Sebutlah misalnya Jalaludin Rumi, Rabiah al Adawiyah, Ibnu Arabi dan lain sebagainya.
Puisi cinta dan rindunya sangat mendalam dan menggetarkan jiwa karena muncul dari lubuk hatinya yang terdalam. Wallahu a’lam.
(Ustadz Wahyudi Abdurrahim, Lc., M.M)