Tata Cara Salat Jenazah

Tanya: Mohon diterangkan tata cara dan bacaan sholat jenazah. (Sugeng Priyanto, Kudus) Jawab: Wa’alaikum salam Urutan tata cara shalat jenazah adalah sebagai berikut: Melakukan takbiratul

Admin

[addtoany]

Tanya:
Mohon diterangkan tata cara dan bacaan sholat jenazah. (Sugeng Priyanto, Kudus)

Jawab:
Wa’alaikum salam

Urutan tata cara shalat jenazah adalah sebagai berikut:

Melakukan takbiratul ihram (takbir pertama), membaca surat al fatihah, Melakukan takbir kedua dan diikuti dengan ucapan shalawat kepada Nabi saw yaitu shalawat yang dibaca pada tasyahud akhir dalam shalat fardhu:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

Artinya: Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, berilah keberkahan kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.

Lalu melakukan takbir ketiga dan mendoakan si mayyit. Doa yang dapat di baca di antaranya adalah doa berikut:

Doa jika mayyit laki-laki:

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ

“Ya Allah, ampuni dan rahmatilah dia. Selamatkanlah dan maafkanlah dia. Berilah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari isterinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, lindungilah dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya.” (HR. Muslim)

Do’a jika mayit perempuan:

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهُا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا، وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهَا، وَاغْسِلْهَا بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهَا مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهَا دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهَا، وَاَهْلًا خَيْرًا مِنْ اَهْلِهَا، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا، وَقِهَا فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّار

Artinya: Ya Allah, ampuni dan rahmatilah dia. Selamatkan dan maafkanlah dia. Berilah kehormatan padanya, dan luaskanlah tempat kuburnya. Mandikan ia dengan air, salju, dan embun. Bersihkan dia dari berbagai kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang berwarna putih dari segala kotoran. Gantilah untuknya rumah yang lebih baik lagi dari rumahnya, dan suami yang lebih baik lagi dari suaminya. Serta peliharalah dia dari fitnah kubur dan azab neraka.

Jika yang dishalatkan adalah anak kecil, doanya sebagai berikut:

اللّهُمَّ اجْعَلْهُ لِوَالِدَيْهِ فَرَطًا وَأَجْرًا وشَفِيعًا مُجَابًا‏

“Ya Allah, jadikanlah dia sebagai simpanan, pahala, dan sebagai syafaat yang mustajab untuk kedua orang tuanya.” (HR. Al-Bukhari)

Lalu melakukan takbir terakhir (takbir keempat), berdoa untuk diri kita dan seluruh umat Islam. Doa yang bisa dibaca di antaranya sebagai berikut:

اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَ اغْفِرْ لَنَا وَلَهُ

Jika mayyit perempuan sebagai berikut:

اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهَا وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهَا وَ اغْفِرْ لَنَا وَلَهَا

Artinya: “Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan cobakan kami setelah kepergiannya. Ampunilah kami dan ampunilah dia”.

Lalu salam untuk mengakhiri shalat. Wallahu a’lam.

(Ustadz Wahyudi Abdurrahim, Lc., M.M)

Related Post