Tanya:
Assallamuallaikum
pak ustad saya rahman,saya gk tau apa yg saya rasakan sekarang ini apa pak ustad?saya emang anak yg nakal saya juga mantan pengguna narkoba tp setelah ngerasain ketangkep saya bener2 mau berubah dan ada kejadian yg bener2 bikin saya takut setakut2nya yaitu pada saat orang tua dr teman saya meninggal dunia saya ikut mengubur kan jazad beliau hingga liang lahat dan setelah pulang kerumah saya selalu di hantui perasaan yg gundah sekali dan badan saya selalu merinding,gemetar hingga sesak nafas yg amat sangat seperti ingin mati.semenjak itu saya jd lebih yakin memantapkan diri saya untuk melakukan ibadah setiap hari.akan tetapi setiap saya selesai melakukan ibadah perasaan itu datang terus pak ustad seperti perasaan yg gundah sekali dan badan saya selalu merinding,gemetar hingga sesak nafas yg amat.akan tetapi saat saya lupa dengan ibadah saya tidak merasakan hal seperti itu..jujur saya bingung dengan apa yg saya rasakan saat ini apakah ini hidayah untuk saya?atau apa yg sedang terjadi pak ustad kadang saya merasa takut akan kematian sampai ingin meneteskan air mata di depan istri saya.saya mau bertaubat tp saya bingung dengan apa yg saya rasakan karna setiap kali saya sholat rasa seperti kematian dekat sekali dengan saya .saya takut sekali..tp samapi saat ini saya tetap melakukan solat tp perasaan itu malah tambah sering muncul.apa yg harus saya lakukan pak ustad ?mohon bimbingannya.apakah juga kematian saya sudah dekat pak ustad? terimakasih pak ustad
Wassallamuallaikum (Abdurrahman Eryanto, Bogor)
Jawab:
Wa’alaikum salam
Jika seseorang melakukan maksiat, maka segeralah bertaubat dan berjanji tidak mengulangi lagi dan perbanyaklah baca istighfar. Allah maha penerima taubat dan rahmat Allah sangat luas. Allah berfirman:
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar: 53).
Juga firman Allah berikut:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya).” (QS. At Tahrim: 8)
Perbanyak lah baca istighfar karena Allah suka orang yang banyak istigfar. Firman Allah:
وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
“Tidaklah Allah mengadzab mereka sedang engkau berada di tengah-tengah mereka. Dan tidaklah Allah mengadzab mereka, sedangkan mereka dalam keadaan beristighfar.” (QS. Al-Anfal: 33)
Allah juga berfirman:
وَّاَنِ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْٓا اِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَّتَاعًا حَسَنًا اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى وَّيُؤْتِ كُلَّ ذِيْ فَضْلٍ فَضْلَهٗ ۗوَاِنْ تَوَلَّوْا فَاِنِّيْٓ اَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ كَبِيْرٍ
Dan hendaklah kamu memohon ampunan kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepadamu sampai waktu yang telah ditentukan. Dan Dia akan memberikan karunia-Nya kepada setiap orang yang berbuat baik. Dan jika kamu berpaling, maka sungguh, aku takut kamu akan ditimpa azab pada hari yang besar (Kiamat). [Hud (11) : 3]
Adapun anda, teruslah istiqamah dalam bertaubat. Laksanakan semua perintah agama dan jauhi maksiat. Ketakutan kematian karena dosa, itu wajar. Namun jika berlebihan, ini juga tidak baik dan bagian dari was-was. Kondisi seperti ini harus dihilangkan.
Sebelum tidur dan setiap pagi, anda baca surat al fatihah, surat an-nas, al-falaq, dan al-ikhlas. Baca saja berulang-ulang. Sebelum tidur, anda juga bisa melaksanakan shalat sunnah hajat, lalu berdoa kepada Allah, meminta ampun dan memohon ketenagan batin. Insyaallah dengan istiqamah, sikap was-was ini akan hilang.
Apakah benar kematian anda sudah dekat? Tentu hanya Allah yang tahu. Tugas kita adalah mempersiapkan diri dengan beramal shalih sebanyak mungkin. Kita mencoba untuk selalu memperbaiki diri karena sesungguhnya tidak ada manusia yang sempurna. Semoga Allah selalu membimbing kita semua ke jalan yang benar. Wallahu a’lam.
(Ustadz Wahyudi Abdurrahim, Lc., M.M.)