Apakah Dia Tulus Mendoakan Kita?

Pertanyaan: Ust. Jika kita minta doa orang lain, bukannya kita tidak tau apakah ia tulus mendoakan atau tidak? Jawaban: Allah memerintahkan kita hanya untuk berdoa,

Admin

[addtoany]

Pertanyaan:
Ust. Jika kita minta doa orang lain, bukannya kita tidak tau apakah ia tulus mendoakan atau tidak?

Jawaban:

Allah memerintahkan kita hanya untuk berdoa, baik untuk diri sendiri, orang tua maupun saudara kita sesama muslim. Dalilnya sebagaimana berikut:

رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ

Artinya: Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)”.

Juga ayat berikut ini:

رَّبِّ ٱغْفِرْ لِى وَلِوَٰلِدَىَّ وَلِمَن دَخَلَ بَيْتِىَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ وَلَا تَزِدِ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا تَبَارًۢا

Artinya: Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan”. (QS. Nuh: 28)

Juga hadis berikut ini:

مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ، إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ: وَلَكَ بِمِثْلٍ

Artinya, “Tidak ada seorang hamba Muslim yang berkenan mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan kecuali malaikat mendoakan orang yang berdoa tersebut dengan kalimat ‘Kamu juga mendapat sama persis sebagaimana doa yang kamu ucapkan itu,” (HR Muslim).

Terkait apakah doa kita terkabul atau tidak,serahkan kepada Allah. Kita tidak dibebani untuk mengetahui mengenai hati manusia. Kita hanya menghukumi seseorang dari hal yang Nampak saja. Hal ini sesuai dengan sabda nabi Muhammad saw berikut ini:

Peristiwa Usamah bin Zaid yang pernah membunuh seorang musuh di medan perang, meskipun dia telah mengucapkan syahadah. Menurut Usamah, orang tersebut masuk Islam karena takut dibunuh, bukan masuk islam sepenuh hatu. Ketika berita itu sampai kepada Nabi Muhammad saw, beliau marah besar dan berkata:

أَقَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَقَتَلْتَهُ ‏‏.‏ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّمَا قَالَهَا خَوْفًا مِنَ السِّلاَحِ ‏.‏ قَالَ ‏”‏ أَفَلاَ شَقَقْتَ عَنْ قَلْبِهِ حَتَّى تَعْلَمَ أَقَالَهَا أَمْ لاَ

Artinya: Apakah kamu membunuhnya sedangkan dia telah mengucapkan La ilaha illa Allah? Usamah menjawab: Dia hanya mengucapkannya kerana takut dibunuh. Nabi SAW membalas: Apakah kamu telah membelah hatinya untuk mengetahui samada dia benar-benar beriman ataupun tidak?

 أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُتْبَةَ ، قَالَ : سَمِعْتُ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، يَقُولُ : ” إِنَّ أُنَاسًا كَانُوا يُؤْخَذُونَ بِالْوَحْيِ فِي عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَإِنَّ الْوَحْيَ قَدِ انْقَطَعَ ، وَإِنَّمَا نَأْخُذُكُمُ الْآنَ بِمَا ظَهَرَ لَنَا مِنْ أَعْمَالِكُمْ  فَمَنْ أَظْهَرَ لَنَا خَيْرًا أَمِنَّاهُ وَقَرَّبْنَاهُ وَلَيْسَ إِلَيْنَا مِنْ سَرِيرَتِهِ شَيْءٌ اللَّهُ يُحَاسِبُهُ فِي سَرِيرَتِهِ ، وَمَنْ أَظْهَرَ لَنَا سُوءًا لَمْ نَأْمَنْهُ وَلَمْ نُصَدِّقْهُ ، وَإِنْ قَالَ إِنَّ سَرِيرَتَهُ حَسَنَةٌ 

Artinya: Sesungguhnya Abdullah bin Utbah berkata, aku mendengar Umar bin Khathab ra. Berkata, “Orang-orang dulu pada zaman nabi Muhammad, menghukumi sesuatu dengan wahyu. Sementara saat ini wahyu telah berhenti. Sekarang kami menghukumi amal perbuatan kalian orang dengan apa yang Nampak. Bnarangsiapa yang secara lahiriyah baik, maka kami akan percaya kepadanya dan kami akan mendekatinya. Dan bukan urusan kami apa yang tersembunyi di hati mereka. Allah yang akan menghukumi apa yang ada dalam hati mereka. Barangsiapa yang secara lahiriyah jelek, maka kami tidak akan percaya kepadanya dan tidak akan membenarkan perkataannya,meski dia mengatakan bahwa hatinya baik (HR. bukhari)  

Kesimpulannya, mendoakan orang lain, atau meminta doa orang lain dianjurkan dan kita tidak dibebani untuk melihat hati seseorang, karena hati menjadi urusan Allah. Manusia hanya melihat zhahir amal seseorang saja. Wallahu a’lam

 (Ustadz Wahyudi Abdurrahim, Lc., M.M)

===================
Bagi yang ingin wakaf tunai untuk pembangunan Pondok Modern Almuflihun, silahkan salurkan dananya ke: Bank BNI Cabang Magelang dengan no rekening: 0425335810 atas nama: Yayasan Al Muflihun Temanggung. SMS konfirmasi transfer: +201120004899

Tags

Related Post