Tanya:
Assalamu’alaikum. Ustadz saya mau tanya cara ngilangin rasa bersalah dan dosa saya harus gimana? Stiap hari saya nangis makin lama badan saya jdi kurus padahal saya 1 hari makan bisa 4 x tapi tetep ajh rasa dosa dan berslah itu muncul trus saya harus gimana ustadz? (Suhartini Wansih, Depok)
Jawab:
Wa’alaikum salam
Setiap anak adam tentu punya kesalahan. Namun sebaik-baik kesalahan adalah bertaubat sebagaimana hadis berikut:
كُلُّ بَنِيْ آدَمَ خَطَاءٌ وَ خَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّبُوْنَ. رَوَاهُ التِّرْمـِذِيُّ
Setiap anak adam (manusia) berbuat kesalahan, dan sebaik-baiknya orang yang bersalah adalah yang bertaubat. (HR. Tirmidzi)
لَوْ أَنَّ الْعِبَادَ لَمْ يُذْنِبُوْا لَخَلَقَ اللهُ الْخَلقَ يُذْنِبُوْنَ ثُمَّ يَغْفِرُ لَهُمْ رَواه الْحَاكِمُ
Seandainya hamba-hamba Allah tidak ada yang berbuat dosa, tentulah Allah akan menciptakan makhluk lain yang berbuat dosa kemudian mengampuni mereka. (HR. Hakim)
Selama ruh masih dalam badan, maka setiap manusia masih mempunyai peluang untuk bertaubat dan Allah akan menerima taubat kita sebagaimana firman Allah berikut:
إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَاعْتَصَمُوا بِاللَّهِ وَأَخْلَصُوا دِينَهُمْ لِلَّهِ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الْمُؤْمِنِينَ ۖ وَسَوْفَ يُؤْتِ اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ أَجْرًا عَظِيمًا
Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar. [An Nisaa’ : 146].
Allah juga berfirman:
وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّىٰ إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الْآنَ وَلَا الَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّارٌ ۚ أُولَٰئِكَ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا
Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan “Sesungguhnya saya bertaubat sekarang “. Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih. [An Nisaa’ : 18].
Ketika kita telah bertaubat, maka kita berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan yang telah kita lakukan. Lalu bersikaplah husnudzan kepada Allah dan bahwa Allah pasti mengampuni kesalahan kita lalu lupakan kesalahan-kesalahan masa lalu.
Jika kita masih terus bersedih, sering-seringlah shalat sunnah atau shalat malam dan berdoalah kepada Allah agar allah mengampuni segala kesalahan kita dan Allah menghilangkan rasa was-was tersebut. Semoga dengan demikian, Allah menghilangkan rasa was-was dalam diri kita dan kita bisa menatap ke depan untuk melakukan berbagai aktivitas positif.
Yang lalu, biarkan berlalu. Tataplah masa depan dengan penuh gairah dan optimis. Yakinlah bahwa Allah selalu bersama hamba-Nya yang bertakwa. Wallahu a’lam.
(Ustadz Wahyudi Abdurrahim, Lc., M.M)