Masalah Membaca Kitab Terjemahan

Tanya: Assalamualaikum ustadz,mohon maaf izin bertanya beberapa pertanyaan. 1. Beberapa orang pernah berkata, lebih baik membaca kitab asli para ulama (yang berbahasa Arab) dan jangan

Admin

[addtoany]

Kitab

Tanya:
Assalamualaikum ustadz,mohon maaf izin bertanya beberapa pertanyaan.

1. Beberapa orang pernah berkata, lebih baik membaca kitab asli para ulama (yang berbahasa Arab) dan jangan membaca dari kitab mereka yang diterjemahkan, sedangkan tidak semua orang bisa membaca bahasa Arab,. Bagaimana baiknya ya ustadz?

2. Apabila mempelajari buku-buku karya ulama/cendekiawan/tokoh keagamaan tanpa guru, bagaimanakah sanadnya? Apakah bisa dibilang sanadnya sudah bersambung?

Terimakasih ustadz atas jawabannya,mohon maaf apabila ada kesalahan dalam perkataan.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh. (Muhammad Fatah Baihaqi, Magelang)

Jawab:
Wa’alaikum salam

Mentut ilmu adalah perintah agama sebagaimana firman allah berikut:

وَمَا كَـانَ مِنَ الْمُؤْمِنُوْنَ لِيَنْفِرُ كَافّةً فَلَوْلاَنَفَرَمِنْ كُلِّ فَرِقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةً لِيَتَفَقّهُوأ فِى الدّيْنِ وَلِيُنْذِرُوْا قَوْمُهُمْ اِذأ رَجَعُوْ اِلَيْهِمْ لَعَلّهُمْ يَحْذَرُوْنَ

“Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi kemedan perang, mengapa sebagian diantara mereka tidak pergi untuk memperdalam ilmu pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya ” QS. At-Taubah ayat :122

Dalam Alquran surah al-Mujadilah ayat 11, Allah SWT berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا قِيلَ لَكُمۡ تَفَسَّحُواْ فِي ٱلۡمَجَٰلِسِ فَٱفۡسَحُواْ يَفۡسَحِ ٱللَّهُ لَكُمۡۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُواْ فَٱنشُزُواْ يَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَٰتٖۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٞ

Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.

Juga hadis Nabi berikut:

عْنْ اَنَسٍ اِبْنُ مَالِكٍ قَلَ قَالَ رَسُوْل الله صلى الله عليه وسلـم طَلَبُ الْعِلْم فَرْيْضَةً عَلى كُلّ مُسْلِمٍ ووضِعً العِلْمِ عِنْدَ غَيْرُأهْلِهِ كَمُقِلِّدِ الْخَنَا زِيْرِ لْجَوْهَرَولَلؤْلُؤَ وَالذَّهَبَ

“Dari Anas bin Malik ia berkata, Rasulullah saw, bersabda: Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim, memberikan ilmu kepada orang yang bukan ahlinya seperti orang yang mengalungi babi dengan permata, mutiara, atau emas” HR.Ibnu Majah

Juga hadis Nabi berikut:

وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

Artinya: “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699)

Allah juga memerintahkan kita untuk selalu membaca sebagaimana firman allah berikut:

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (3) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (5)

“Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qolam (pena). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al ‘Alaq: 1-5).

Adapun membaca kitab terjemahan, sesungguhnya dibolehkan dan tidak ada masalah. Kekhalifahan Abbasiyah maju pesat dan salah satu sarananya adalah dengan menggalakkan terjemahan buku asing ke dalam Bahasa Arab. Jadi silahkan saja membaca buku terjemahan.

Jika anda punya guru, lebih baik anda berguru. Jika tidak, membaca itu juga sudah mencerahkan dan bagian dari ilmu pengetahuan. Adapun sanad, itu bukanlah sebuah kewajiban. Jadi tidak berdosa orang yang belajar dan tidak punya sanad. Jika dalam bacaan ada yang mengganjal, anda bisa tanyakan ke guru anda atau orang yang anda anggap berilmu.

Semoga Allah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi anda dan menjadi penolong anda di dunia dan akhirat. Amin. Wallahu a’lam.

(Ustadz Wahyudi Abdurrahim, Lc., M.M)

Related Post