Tanya:
Assalammualaikum, saya vika, saat ini duduk di kelas 12 sma. Bulan april saya akan menghadapi ujian masuk ptn. Nah saya mau tanya, misalnya saya ditakdirkan mendapat nilai kecil dan tidak bisa lolos kedokteran, apakah kita bisa merubah takdir itu ketika SELESAI ujian ptn tersebut?
Jadi gini deh, saya tetap berdoa sebelum hari ujian masuk ptn, nah sayangnya setelah selesai ujian masuk ptn, takdir saya tetap tidak diterima di kedokteran, apakah bisa berdoa lebih rajin lagi untuk merubah takdir tersebut sebelum pengumuman? (Vika Fatmasari – Kota Sukabumi)
Jawab:
Wa’alaikum salam
Takdir adalah ketetapan Allah kepada manusia. Terkait takdir ini, Allah berfirman:
وَكَانَ أَمْرُ اللَّهِ قَدَرًا مَقْدُورًا
“…Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku.” [Al-Ahzab/33 :38]
Juga firman-Nya:
إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ
“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” [Al-Qamar/54 : 49]
Dan juga firman-Nya yang lain:
وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا عِنْدَنَا خَزَائِنُهُ وَمَا نُنَزِّلُهُ إِلَّا بِقَدَرٍ مَعْلُومٍ
“Dan tidak ada sesuatu pun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya, dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran tertentu.” [Al-Hijr/15 : 21]
Juga firman-Nya:
إِلَىٰ قَدَرٍ مَعْلُومٍ فَقَدَرْنَا فَنِعْمَ الْقَادِرُونَ
“Sampai waktu yang ditentukan, lalu Kami tentukan (bentuknya), maka Kamilah sebaik-baik yang menentukan.” [Al-Mursalaat/77 : 22-23]
Takdir bagi manusia terkait dengan masa lalu. Maka manusia tidak akan mampu mengubah takdir yang telah terjadi.
Adapun yang belum terjadi, manusia juga tidak diberi pengetahuan oleh Allah. Manusia tidak tahu apa yang akan terjadi. Karena itu masuk peristiwa ghaib. Firman Allah:
إِنَّ ٱللَّهَ عِندَهُۥ عِلْمُ ٱلسَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ ٱلْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِى ٱلْأَرْحَامِ ۖ وَمَا تَدْرِى نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًا ۖ وَمَا تَدْرِى نَفْسٌۢ بِأَىِّ أَرْضٍ تَمُوتُ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌۢ
Arti: Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Karena kita tidak tahu masa depan, maka Allah perintahkan bagi kita untuk selalu berdoa dan berusaha mencari yang terbaik. Masa depan, bisa jadi sesuai harapan atau tidak sesuai harapan. Hanya saja bagi seorang muslim, apapun yang menimpanya, harus dia terima dengan lapang dada dan dia yakin bahwa segala sesuatu yang Allah berikan kepada kita adalah kebaikan, meski kadang kita tidak suka. Firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 216:
وَعَسٰۤى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْــئًا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّـکُمْ ۚ وَعَسٰۤى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْــئًا وَّهُوَ شَرٌّ لَّـكُمْ ۗ وَا للّٰهُ يَعْلَمُ وَاَ نْـتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ
Artinya: ” Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
Banyaklah berdoa dan jika hasilnya tidak sesuai dengan yang Anda inginkan, terimalah dengan lapang dada. Allah selalu memberikan yang terbaik untuk anda. Wallahu a’lam bishawab.
(Ustadz Wahyudi Abdurrahim, Lc., M.M.)