Benarkah Orang yang Sering Melaknat Tidak Akan Mendapat Syafa’at?

Tanya: Assalamualaikum ustad, saya pernah baca Orang yang banyak melaknat tidak akan diberi syafaat dan syahadatnya tidak akan diterima pada Hari Kiamat, sedangkan saya sering

Admin

[addtoany]

Ulurkan Tangan

Tanya:
Assalamualaikum ustad, saya pernah baca Orang yang banyak melaknat tidak akan diberi syafaat dan syahadatnya tidak akan diterima pada Hari Kiamat, sedangkan saya sering sekali menyumpahi hal2 yg buruk pada orang lain. Apakah itu berarti saya tdk bisa mendapat syafaat meskipun saya bertaubat? (Mince Oktaviani – Solok)

Jawab:
Wa’alaikum salam

Syafa’at adalah bantuan dari Rasulullah saw sesuai dengan rahmat Allah yang akan diberikan kepada umatnya yang berdosa. Jadi, syafa’at ini bukan untuk mereka yang suci hatinya dan tak pernah bersalah, justru syafa’at ini merupakan pertolongan dari Rasulullah saw yang memintakan ampun kepada Allah agar umatnya dapat masuk surga.

Rasulullah saw sangat sayang kepada umatnya dan ingin agar semua umat nabi Muhammad Saw masuk surga. Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah SAW berikut ini:

خُيِّرْتُ بَيْنَ الشَّفَاعَةِ وَبَيْنَ أَنْ يَدْخُلَ نِصْفُ أُمَّتِى الْجَنَّةَ فَاخْتَرْتُ الشَّفَاعَةَ لأَنَّهَا أَعَمُّ وَأَكْفَى أَتُرَوْنَهَا لِلْمُؤْمِنِيْنَ الْمُتَّقِينَ؟ لاَ, وَلَكِنَّهَا لِلْمُذْنِبِينَ الْخَطَّائِينَ الْمُتَلَوِّثِينَ

“Saya diberi pilihan antara syafa’at dan separuh umatku akan dimasukkan surga. Maka saya memilih syafa’at, karena syafa’at itu lebih umum dan lebih banyak. Apakah kamu sekalian melihat bahwa syafa’at itu untuk orang-orang mukmin yang bertaqwa ?. Tidak, akan tetapi syafa’at itu untuk orang-orang yang berdosa, penuh kesalahan, dan banyak kotoran”.

Tentu saja ini sangat luas. Siapapun yang beriman kepada Allah dan Rasulnya, yang bersaksi tiada Tuhan selain Allah, maka ia sangat mungkin mendapatkan syafa’at.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. berkata:

يَا رَسُولَ اللَّهِ ، مَنْ أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ؟ قَالَ رَسولُ اللَّهِ –صلى الله عليه وسلم – : لَقَدْ ظَنَنْتُ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ أَنْ لاَ يَسْأَلَنِى عَنْ هَذَا الْحَدِيثِ أَحَدٌ أَوَّلُ مِنْكَ ، لِمَا رَأَيْتُ مِنْ حِرْصِكَ عَلَى الْحَدِيثِ ، أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ أَوْ نَفْسِه

”Saya katakan, ”Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berbahagia dengan syafa’atmu di hari kiamat ?”. Beliau SAW bersabda : ”Sungguh saya telah mengira, wahai Abu Hurairah, hendaklah jangan ada seseorang yang lebih dahulu dari kamu menanyakan tentang hadis ini, karena saya memang melihat keinginanmu yang keras untuk mendengarkan hadis. Orang yang paling bahagia dengan syafa’atku di hari kiamat adalah orang yang mengucapkan, “Laa ilaaha illallah muhammadur Rasulullah” dengan tulus dari hatinya atau jiwanya”. (HR. Imam Bukhori)

Sebagaimana dalam hadis Abu Dzar, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ قَالَ لا إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ، وَإِنْ زَنَى وَإِنْ سَرَقَ

“Siapa yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallah, dia pasti masuk surga walaupun dia pernah berzina dan mencuri.” (HR. Bukhari)

Syafa’at Bukan Berarti Kita Terhindar dari Neraka

Bukan berarti bahwa dengan syafa’at, dipastikan tidak masuk neraka. Bisa saja seseorang karena berdosa, ia akan dimasukkan ke dalam neraka terlebih dahulu, namun kemudian Rasulullah memberikan syafa’at kepadanya dan ia dikeluarkan dari neraka.

Sebuah hadis yang diriwayatkan dari Hammad bin Zaid, dari Amr bin Dinar, dari Jabir Radhiyallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

يَخْرُجُ مِنَ النَّارِ بِالشَّفَاعَةِ كَأَنَّهُمُ الثَّعَارِيرُ، قُلْتُ : مَا الثَّعَارِيرُ؟ قَالَ : الضَّغَابِيسُ، وَكَانَ قَدْ سَقَطَ فَمُهُ

“Akan keluar dari api neraka dengan syafa’at, seakan-akan mereka itu tsa’arir. Lalu aku berkata: ‘Apa itu tsa’arir wahai Rasulullah?’ Kata Rasulullah: ‘Mentimun kecil.’ Dan adalah mulutnya telah gugur (karena dibakar oleh api neraka)”

Dalam hadis Anas:

يَخْرُجُ قَوْمٌ مِنْ النَّارِ بَعْدَ مَا مَسَّهُمْ مِنْهَا سَفْعٌ فَيَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ فَيُسَمِّيهِمْ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَهَنَّمِيِّينَ

“Akan keluar suatu kaum dari api neraka setelah mereka dibakar dalam api neraka, lalu merekapun masuk kedalam surga, maka penduduk surga menamainya sebagai jahannamiyyun (bekas penduduk neraka jahannam).” (HR. Bukhari)

Hanya perlu disadari bahwa siksa neraka sangatlah pedih. Siksaan paling ringan adalah dengan diletakkan kerikikl di kaki hamba, dan otaknya mendidih. Jangan suka menghardik dan mencela atau melaknat orang lain. Ia adalah bagian dari perbuatan terlarang dalam agama.

Perbanyak Istigfar dan Berdoa

Mari kita perbanyak istigfar, selalu mendekatkan diri kepada Allah dan kita berusaha semaksimal mungkin untuk menghidari maksiat. Berdoalah dan banyak-banyaklah membaca shalawat. Semoga dengan istigfar dan bacaan shalawat, kelak kita mendapatkan syafa’at nabi Muhammad saw. Wallahu a’lam bishawab. (Ustadz Wahyudi Sarju Abdurrahim, Lc., M.M.)

=============

Saat ini sedang merintis pembangunan Pesantren Modern Al-Muflihun. Bagi yang ingin wakaf tunai, silahkan salurkan dananya ke: Bank BNI Cabang Magelang dengan no rekening: 0425335810 atas nama: Yayasan Al Muflihun Temanggung. SMS konfirmasi transfer: +201000304569

Related Post