Indigo, Kelebihan Atau Penyakit?

Tanya: Assalamu’alaikum Ustadz, saya mau bertanya mengenai orang-orang indigo, apakah orang2 tersebut memang diberi kelebihan oleh Allah utk dapat melihat hal2 ghaib atau orang2 tersebut

Admin

[addtoany]

Tanya:
Assalamu’alaikum
Ustadz, saya mau bertanya mengenai orang-orang indigo, apakah orang2 tersebut memang diberi kelebihan oleh Allah utk dapat melihat hal2 ghaib atau orang2 tersebut termasuk dari yg terkena gangguan jin/syetan? Mohon penjelasannya, terimakasih.. (Hamba Allah, Banyumas)

Jawab:
Wa’alaikum salam
Pada prinsipnya, manusia diciptakan berbeda dengan jin. Manusia dari tanah dan jin dari api. Manusia tidak dapat melihat jin, namun jin bisa melihat manusia. Hal ini sesuai dengan firman Allah berikut ini:

إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ

Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. (QS. Al-A’raf : 27)

Apakah manusia bisa lihat jin? Memang ada riwayat bahwa sebagian manusia dapat melihat jin, sebagaimana diceritakan dalam sebuah hadis bahwa ada seorang mencuri makanan-makanan kumpulan zakat fitrah. Saat tindakannya tertangkap tangan Abu Hurairah, beliau mengancamnya “Demi Allah, sungguh akan aku laporkan kamu ke Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam!”
Ia memohon iba kepada Abu Hurairah, “Aku benar-benar butuh. Aku punya keluarga dan aku pun sangat membutuhkan ini.”
Mendengar ucapan ini, Abu Hurairah merasa iba kepadanya.

Saat pagi hari tiba, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menanyakan kejadian semalam,
“Abu Hurairah, apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?”
“Ya Rasulullah, dia mengadukan bahwa dia dalam kondisi butuh dan juga punya keluarga. Oleh karena itu, aku sangat kasihan padanya sehingga aku melepaskannya.” Jawab Abu Hurairah.

Nabi saw bersabda, “Dia berdusta kepadamu. Dia akan datang lagi.”
Dan ternyata ucapan Rasulullah saw, orang itu datang kembali dengan alasan yang sama.

Sampai di hari ketiga, Abu Hurairah benar-benar bertekad membawanya menghadap Rasulullah. Karena dikuasai rasa takut, ternyata kemudian orang itu malah mengajari Abu Hurairah sebuah dzikir, yang bila dibaca saat beranjak tidur, maka Allah akan mengirimkan penjaga dan setan tidak akan sanggup mendekatinya sampai pagi hari. Dzikir itu adalah ayat kursi.

Pengalamannya semalam, dia sampaikan kepada Rasulullah saw.

قُلْتُ قَالَ لِى إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ مِنْ أَوَّلِهَا حَتَّى تَخْتِمَ ( اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ وَقَالَ لِى لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبَكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ ، وَكَانُوا أَحْرَصَ شَىْءٍ عَلَى الْخَيْرِ

Ya Rasulullah, ia berkata kepadaku mengajariku jika anda hendak pergi tidur di ranjang, bacalah ayat kursi sampai selesai, yaitu bacaan:

Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum….’.
Lalu ia mengatakan padaku bahwa Allah akan senantiasa menjagaku dan setan pun tidak akan mendekatimu hingga pagi hari. Dan para sahabat sangat semangat dalam mengerjakan kebaikan.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menanggapi:

أَمَا إِنَّهُ قَدْ صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوبٌ ، تَعْلَمُ مَنْ تُخَاطِبُ مُنْذُ ثَلاَثِ لَيَالٍ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ

“Adapun dia kala itu berkata benar, namun asalnya dia pendusta. Tahukah kamu siapa yang bercakap denganmu sampai tiga malam itu, wahai Abu Hurairah?”

“Tidak…”, jawab Abu Hurairah.

Nabi Muhammad saw berkata:

ذَاكَ شَيْطَانٌ

“Dia adalah setan.”
(HR. Bukhari no. 2311)

Hanya, kejadian seperti dalam hadis di atas sifatnya kasuistik dan jarang terjadi. Jika ada orang yang sering melihat jin, berarti ada sesuatu yang salah dalam tubuhnya. Hal seperti ini harus diobati. Bagaimanakah caranya?

Sering membaca al-Quran, khususnya ayat kursi. Sebelum tidur, istiqomah untuk berdoa, membaca surat al-fatihah, surat annas, al falaq, al-ikhlas, al kafirun, 5 ayat pertama dari surat al-baqarah, ayat kursi dan 3 ayat terakhir surat al-baqarah. Shalat hajat, dan memohon kepada Allah agar disembuhkan segala penyakitnya ini. Semoga dengan ini, Allah menyembuhkan dirinya sehingga ia normal dan tidak melihat hal-hal ghaib lagi. Wallahu a’lam.

Related Post