Tanya:
Assalamualaikum wr. wb.
selamat siang,
saya mempunyai bapak sudah usia lanjut dan mempunyai penyakit asma, jalan kaki juga susah karena di bantu dengan tongkat, sudah lama sekali bapak saya tidak pernah sholat 5 waktu, jauh dari ajaran agama.
sering saya memberi nasihat tapi tidak pernah di dengar yang ada malah balik memarahi saya.
saya merasa kasian kepada bapak, padahal amal² itu juga untuk bapak sendiri.
setiap saya kasih nasihat selalu ngajak ribut.
pertanyaan saya, apakah salah apabila saya mengingatkan untuk ibadah kepada bapak saya? (Rosniana – Majalengka)
Jawab:
Wa’alaikum salam
Saling memberikan peringatan kepada sesama muslim adalah sebuah anjuran dan perintah agama. Hal ini karena terkadang posisi iman kita kadang kuat, namun kadang lemah. Kadang orang semangat dalam beribadah, kadang malas dan lemah.
Maka saling mengingatkan menjadi sangat penting. Firman Allah:
وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَى تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِينَ
”Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman” (QS. Adz-Dzariyaat [51]: 55).
Juga firman Allah berikut ini:
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)
”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih, saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya tetap di atas kesabaran” (QS. Al-’Ashr [103]: 1-3).
عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ بَايَعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى إِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالنُّصْحِ لِكُلِّ مُسْلِمٍ
Dari Jarir bin Abdillah radhiyallahu’anhu, dia berkata: “Aku berbai’at kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk senantiasa mendirikan sholat, menunaikan zakat, dan nasehat (menghendaki kebaikan) bagi setiap muslim.” (HR. Bukhari dan Muslim)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ قِيلَ مَا هُنَّ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْ لَهُ وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَسَمِّتْهُ وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ وَإِذَا مَاتَ فَاتَّبِعْهُ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Kewajiban seorang muslim atas muslim yang lain ada enam.” Lalu ada yang bertanya,“Apa itu ya Rasulullah.” Maka beliau menjawab, “Apabila kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam kepadanya, apabila dia mengundangmu maka penuhilah undangannya, apabila dia meminta nasehat kepadamu maka berilah nasehat kepadanya, apabila dia bersin lalu memuji Allah maka doakanlah dia -dengan bacaan yarhamukallah-, apabila dia sakit maka jenguklah dia, dan apabila dia meninggal maka iringilah jenazahnya.” (HR. Muslim)
Mengingatkan untuk senantiasa melaksanakan shalat kepada orang tua, tentu menjadi amalan yang sangat mulia. Janganlah bosan untuk memberikan peringatan dan gunakan bahasa yang lembut. Memberikan peringatan untuk shalat kepada orang tua adalah bentuk dari bakti anak. Insya Allah, anda mendapatkan dua pahala sekaligus, karena anda sudah berbakti sekaligus ber-amar ma’ruf. Bahkan, jika anda sabar menghadapi perlakuan orang tua anda ketika mengingatkannya, anda dapat pahala sabar juga.
Mudah-mudahan anda selalu diberi kekuatan untuk senantiasa istiqomah menuntun orang tua anda menuju jalan-Nya. Semoga Allah menuntun kita untuk selalu istiqamah dalam menjalankan hukum syariat. Amin . wallahu a’lam bishawab.
(Ustadz Wahyudi Abdurrahim, Lc., M.M.)