Tanya:
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Para pembenci islam membuat propaganda yang disebar di Internet secara massif dengan mengatakan : Jika Muhammad benar utusan Tuhan, mengapa mati diracun, mengapa Tuhan tidak memberi tahu sebelum muhammad memakan daging yg diracun? walau akhirnya muhammad tahu dan memuntahkan makanan itu, kemudian mengapa racun masih bertahan selama 4 tahun padahal ada hadits yg mengatakan bahwa barangsiapa memakan kurma ajwa maka dia tdk akan terkena racun, bukankah nabi sudah memakan kurma ajwa kenapa racun masih berefek hingga kematian, terima kasih atas penjelasannya.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
(Afandi, Gunung Kidul, DIY)
Jawab:
Wa’alaikum salam
Benar bahwa Rasulullah saw pernah diracun. Bahkan sebagian riwayat menyatakan bahwa Rasulullah saw meninggal dunia, salah satu sebabnya karena bekas racun yang bersarang di dada beliau. Hal ini diterangkan dalam hadis berikut:
ان النبي صلى الله عليه وسلم يقول ثَمَّ في مرضه الذي مات فيه: “يا عائشة ما أزال أجد أَلَمَ الطعام الذي أكلته بخيبر فهذا أوان وجدت انقطاع أبهري من ذلك السم” (رواه البخاري مُعلّقاً)
Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda ketika menderita penyakit yang akhirnya beliau meninggal dunia karenanya, “Wahai ‘Aisyah, aku senantiasa merasakan nyeri akibat makanan yang aku makan ketika aku berada di daerah Khaibar, dan sekarang ini adalah saatnya urat nadiku terputus karena pengaruh racun itu” (HR. Bukhari)
Anas ra juga menceritakan,
أن امرأة يهودية أتت رسول الله صلى الله عليه وسلم بشاة مسمومة، فأكل منها، فجيء بها إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم فسألها عن ذلك فقالت: أردت لأقتلك! قال: “ما كان الله ليسلطك على ذاك” أو قال: “عليّ”، قالوا: ألا نقتلها؟ قال: “لا”، قال أنس: فما زلت أعرفها في لهوات رسول الله صلى الله عليه وسلم (متفق عليه).
Bahwa ada seorang wanita Yahudi datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan membawa seekor kambing (bakar) yang telah diracuni. Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memakan sebagian darinya. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus seseorang untuk memanggil wanita (yang memberi kambing) itu dan wanita itu pun datang. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam segera bertanya kepadanya tentang hal itu.
Wanita itu menjawab, “Saya ingin membunuhmu.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah tidak menguasakanmu untuk hal itu”, atau beliau bersabda “ … atasku (yakni membunuhku -pent)”.
Para shahabat berkata, “Perlukah kita membunuh wanita ini?”
“Jangan!” jawab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Anas radhiyallahu ‘anhu berkata, “Saya melihat bekas racun itu senantiasa berada di langit-langit mulut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam” (HR. bukhari dan Muslim).
Jika Allah berkehendak, sesungguhnya sangat mudah bagi Allah untuk menolak atau menghalangi agar Rasulullah saw tidak terkena racun. Firman Allah:
اذا اراد شيئا ان يقول له كن فيكون
Jika Allah berkehendak atas sesuatu, Allah hanya berkata, “Jadilah”, maka sesuatu itu akan jadi.
Namun hal itu tidak terjadi. Para ulama menyebutkan bahwa hikmah di balik racun tersebut adalah bahwa Allah menyempurnakan kenabian Rasulullah saw dengan kesyahidan, sehingga beliau bukan hanya sayyidul anbiya, namun juga sayyidu syuhada. Wallahu a’lam.
Bagi yang hendak wakaf tunai untuk pembangunan Pondok Modern Almuflihun yang diasuh oleh Ustadz Wahyudi Abdurrahim, Lc., M.M, silahkan salurkan dananya ke: Bank BNI Cabang Magelang dengan no rekening: 0425335810 atas nama: Yayasan Al Muflihun Temanggung. SMS konfirmasi transfer: +20112000489
Ingin bertanya? Kirim Pertanyaan