Tawasul dengan Benda, Bolehkah?

Tanya: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.. Ustadz, ana mau bertanya, apakah ada Rambut Rasulullah yang disimpan? Kemudian apakah jasat, pisik Rasulullah seperti rambut dll boleh dijadikan Tawashul…Syukron..wassalam

Admin

[addtoany]

Tanya:
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.. Ustadz, ana mau bertanya, apakah ada Rambut Rasulullah yang disimpan? Kemudian apakah jasat, pisik Rasulullah seperti rambut dll boleh dijadikan Tawashul…Syukron..wassalam (Budianto, Jambi)

Jawab:
Wa’alaikum salam
Konon, di Museum Topkapi Turki, beberapa helai rambut Nabi Muhammad saw disimpan. Apakah boleh bertawasul dengan rambut rasulullah? Terkait hal ini memang terjadi silang pendapat di kalangan para ulama. Yusuf Qaradhawi yang juga dipilih oleh Muhammadiyah, menyatakan bahwa bertawasul yang dibolehkan hanya ada tiga hal, pertama kepada orang shalih yang masih hidup, kedua dengan asmaul husna dan ketiga dengan amal shalih yang kita miliki. Selain dengan tiga hal ini, tidak diperkenankan.

Dalilnya sebagai berikut:

وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا… [الأعراف/180]

“Hanya milik Allah lah asmaa-ul husna, maka berdoalah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu…” (Al A’raaf: 180).

عن عثمان بن حنيف قال سمعت رسول الله ﷺ وجاءه رجل ضرير فشكا إليه ذهاب صره، فقال : يا رسول الله ! ليس لى قائد وقد شق علي فقال رسول الله ﷺ : :ائت الميضاة فتوضأ ثم صل ركعتين ثم قل : اللهم إنى أسألك وأتوجه إليك بنبيك محمد نبي الرحمة يا محمد إنى أتوجه بك إلى ربك فيجلى لى عن بصرى، اللهم شفعه فيّ وشفعني في نفسى، قال عثمان :فوالله ما تفرقنا ولا طال بنا الحديث حتى دخل الرجل وكأنه لم يكن به ضر “Dari

‘Usman bin Hunaif R.A., beliau berkata; “Aku mendengar Rasulullah ﷺ saat ada seorang lelaki buta datang mengadukan matanya yang tidak berfungsi kepadanya, lalu ia berkata: ‘Wahai Rasulullah ﷺ, aku tidak punya pemandu dan sangat payah. Beliau bersabda: ‘Pergilah ke tempat wudhu, berwudhu, shalatlah dua raka’at, kemudian berdoalah (dengan redaksi): ‘Wahai Allah, aku memohon dan menghadap kepada-Mu, dengan (menyebut) Nabi-Mu Muhammad ﷺ, nabi pembawa rahmat. Wahai Muhammad, sungguh aku menghadap kepada Tuhan-Mu dengan menyebutmu, karenanya mataku bisa berfungsi kembali. Ya Allah terimalah syafaatnya bagiku, dan tolonglah diriku dalam kesembuhanku.’ ‘Utsman berkata: ‘Demi Allah kami belum sempat berpisah dan perbincangan kami belum begitu lama sampai lelaki itu datang (ke tempat kami) dan sungguh seolah-olah ia tidak pernah buta sama sekali’.” (HR. Al-Hakim, At-Tirmidzi dan Al-Baihaqi.)

حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُثَنَّى عَنْ ثُمَامَةَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ كَانَ إِذَا قَحَطُوا اسْتَسْقَى بِالْعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ فَقَالَ اللَّهُمَّ إِنَّا كُنَّا نَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّنَا فَتَسْقِينَا وَإِنَّا نَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِعَمِّ نَبِيِّنَا فَاسْقِنَا قَالَ فَيُسْقَوْنَ

“Diriwayatkan dari Anas bin Malik sesungguhnya Umar bin Khatthab radliyallahu ‘anh ketika masyarakat tertimpa paceklik, dia meminta hujan kepada Allah dengan wasilah Abbas bin Abdul Mutthalib, dia berdoa ‘Ya Allah! Dulu kami bertawasul kepada-Mu dengan perantara Nabi kami, lalu kami diberi hujan. Kini kami bertawasul kepadamu dengan perantara paman Nabi kami, berikanlah kami hujan”. Perawi Hadits mengatakan “Mereka pun diberi hujan.” (HR Bukhari)

Meski demikian, banyak juga yang membolehkan tawasul atau tabaruk dengan sesuatu di luar tiga hal tadi, di antaranya dengan peninggalan nabi Muhammad saw. Dalil yang dijadikan pijakan di antaranya adalah hadis-hadis sebagai berikut:

دَخَلَ عَلَيْنَا النَّبِيُّ فَقَالَ عِِنْدَنَا فَعَرَقَ وَجَاءَتْ أُمِّي بِقَارُورَةٍ فَجَعَلَتْ تُسَلِّتُ الْعَرَقَ فِيهَا فَاسْتَيْقَظَ فَقَالَ: يَا أُمَّ سُلَيْمٍ، مَا هَذَا الَّذِي تَصْنَعِينَ؟ قَالَتْ: هَذَا عَرَقُكَ نَجْعَلَهُ فِي طِيْبِنَا وَهُوَ مِنَ أَطْيَبِ الطِّيبِ

Anas berkata, “Suatu saat, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk ke tempat kami, lalu beliau tidur siang. Beliau berkeringat ketika itu. Kemudian ibuku mengambil botol dan mengumpulkan keringat itu di dalamnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terbangun dan bertanya, ‘Wahai Ummu Sulaim, apa yang sedang engkau lakukan ini?’ Dijawab, ‘Ini adalah keringatmu yang akan kami campur dalam parfum kami, dan itu adalah parfum terbaik’.”

Dalam sebagian riwayat, Rasulullah bertanya, “Apa yang sedang engkau perbuat?”
Ummu Sulaim menjawab:

نَرْجُو بَرَكَتَهُ لِصِبْيَانِنَا. فَقَالَ: أَصَبْتِ

“Kami mengharap mendapatkan barakah keringat ini untuk anak-anak kami.”
Rasul pun berkata, “Engkau benar.” (HR. Bukhari)

خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللهِ بِالْهَاجِرَةِ فَأُتِيَ بِوَضُوءٍ فَتَوَضَّأَ فَجَعَلَ النَّاسُ يَأْخُذُونَ مِنْ فَضْلِ وَضَوئِهِ فَيَتَمَسَّحُونَ بِهِ فَصَلَّى النَّبِيُّ الظُّهْرَ رَكْعَتَيْنِ وَالْعَصْرَ رَكْعَتَيْنِ وَبَيْنَ يَدَيْهِ عَنَزَةٌ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi kami saat hari panas terik. Air wudhu disiapkan untuk beliau. Seusai wudhu mulailah manusia mengambil sisa wudhu beliau dan mereka usap-usapkan (pada jasad mereka). Kemudian beliau shalat zhuhur dua rakaat dan ashar dua rakaat. Beliau shalat menghadap sebuah tombak kecil.” (HR. Bukhari)

Al-Imam al-Bukhari meriwayatkan dalam Shahih-nya dari ‘Utsman bin Abdillah bin Mauhab berkata:

أَرْسَلَنِي أَهْلِي إِلَى أُمِّ سَلَمَةَ زَوْجِ النَّبِيِ بِقَدَحٍ مِنْ مَاءٍ وَقَبَضَ إِسْرَائِيلُ ثَلَاثَ أَصَابِع وَكَانَ مِنْ قُصَّةٍ فِيهِ شَعْرٌ مِنْ شَعْرِ النَّبِيِ إِذَا أَصَابَ الْإِنْسَانَ عَيْنٌ أَوْ شَيْءٌ بَعَث إِلَيْهَا مِخْضَبَهُ فَاطَّلَعْتُ فِي الْجُلْجُلِ فَرَأَيْت شَعَرَاتٍ حُمْرًا

“Keluargaku mengutusku membawa sewadah air untuk Ummu Salamah, istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.”

Intinya, persoalan ini menjadi khilaf di kalangan para ulama. Silahkan anda memilih sesuai dengan apa yang membuat tenang diri Anda. Wallahu a’lam.

(Ustadz Wahyudi Abdurrahim, Lc. M.M)


Bagi yang hendak wakaf tunai untuk pembangunan Pondok Modern Almuflihun yang diasuh oleh Ustadz Wahyudi Abdurrahim, Lc., M.M, silahkan salurkan dananya ke: Bank BNI Cabang Magelang dengan no rekening: 0425335810 atas nama: Yayasan Al Muflihun Temanggung. SMS konfirmasi transfer: +20112000489


 

Ingin bertanya? Kirim Pertanyaan

 

Related Post